Arsip Blog

Rabu, 01 Maret 2023

Aksi Nyata 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

 

Dokpri 

Aksi Nyata 2.2  Pembelajaran Sosial dan Emosional  

oleh : Rubiana Dewi, S.pd.I
Calaon Guru Penggerak Angkatan 7  SDN Antasari
            
        Berikut Refleksi saya terhadap kegiatan saya dalam berbagi pemahaman dan implementasi pembelajaran sosial dan emosional di SDN Antasari.

  • Peristiwa 
         Saya berbagi pemahaman dan implementasi tentang  PSE  kepada rekan sejawat saya di SDN Antasari. Pada tanggal 1 Maret 2023 dengan cara daring. Saya membagikan materi dan implementasi PSE saya lewat Whatsapps Group SDN Antasari. Dan mengirimkan umpan balik di geogle form. mengapa saya lakukan lewat daring. Dikarenakan mengingat kesibukan kami di sekolah dengan berbagaia kegiatan seperti Ramah anak, KKG guru kelas, persiapan PTS , dan saya sendiri persiapan khataman massal Al-Qur,an se-Kab. Tapin. Meskipun  lewat WAG rekan sejawat masih bisa bertanya jawab dengan saya sewaktu di sekolah. Apa yang saya lihat dari proses membagikan pemahaman tentang implementasi pembelajaran sosial dan emosional adalah bahwa saya sangat senang berbagi sesuatu hal baru. Walaupun sebenarnya dalam penerapan kegiatan belajar dan mengajar sehari-hari PSE ini telah dilaksanakan oleh semua guru. Hanya saja belum terintegrasi secara penuh ke 5 KSE baik secara eksplisit, integrasi dalam pembelajaran, maupun dalam budaya kelas dan sekolah. Terlihat dari umpan balik yang saya berikan, sebagain besar menjawab bahwa mereka sangat senang mendapat pengetahuan baru tentang KSE ini. Dikarenakan melihat dampaknya yang akan meningkatkan motivasi dan hasil belajar murid. Serta akan menciptakan kondisi kelas dan sekolah yang well-being
      Dari implementasi yang saya laksanakan saya melihat anak-anak senang. Ketika saya menggunakan metode STOP dalam rangka membuat mereka mempunyai kesadaran penuh. Dimana dengan kesadaran penuh baik itu dan murid akan membuat tujuan pembelajaran akan mudah tercapai. Dikarenakan berkonsentrasi terhadap pembelajaran. Sebelumnya saya berpikir bahwa setiap perasaan anak yang dibawanya dari luar kelas halus dihilangkan bahkan tidak boleh ada. Mereka harus selalu bersemangat dan menyambut kita dengan senang. Ternyata melalui pembelajaran sosial dan emosional kita malah harus memberi mereka kesempatan untuk mengungkapkan apa yang mereka rasakan dan mencoba membantu mereka untuk hadir sepenuh hati setelah melepaskan beban perasaan mereka. Begitu pula dengan rekan sejawat saya, dari umpan balik mereka saya mengetahui bahwa mereka awalnya mengira bahwa  keterampilan sosial emosional hanya sesuatu yang hanya cukup dipahami, ternyata keterampilan sosial emosional merupakan kompetensi sebuah pengetahuan yang perlu kita terapkan.
  • Perasaan 
            Dari sesi berbagi pemahaman dan implementasi PSE yang saya lakukan saya sangat senang bisa berbagi pengetahuan baru. Bisa berbagi hal yang bermanfaat untuk kemajuan murid. Dan dari umpan balik rekan sejawat pun mereka sangat senang mendapat pengetahuan baru tentang Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE) dan juga bagaimana cara mengimplementasikannya dalam pembelajaran di kelas. 
  • Pembelajaran 
Dari kegiatan mengimplementasikan keterampilan sosial emosional dalam pembelajaran saya mendapatkan banyak pelajaran. Diantaranya adalah untuk saya sendiri. Sebelum masuk ke kelas saya harus menghadirkan diri sepenuhnya (mindfullnes) . Agar semua emosi yang saya bawa tidak berdampak kepada murid cara saya memperlakukan murid. Murid-murid pun merasa senang, karena bisa menjadi rileks saat memulai pembelajaran. Juga mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang sangat berguna untuk bekal mereka terjun ke masyarakat kelak. Bapak dan Ibu gururekan sejawat dan PTK di SDN Antasari juga sangat senang dengan apa yang saya bagikan . Berikut umpan balik mereka dalam geogle form. 







  • Penerapan 
        Saya sendiri ke depannya akan berharap dapat menerapkan Pembelajaran sosial emosional  ini baik secara eksplisit, terintegrasi dalam pembelajaran maupun dalam budaya kelas dan sekolah. Baik untuk murid maupun untuk guru dan PTK di sekolah. Dalam rangka menciptakan kondisi well-being di sekolah. Sementara rekan sejawat saya berharap ke depannya dapat meningkatkan pembelajaran yang lebih bervariasi agar siswa lebih memperhatikan dan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Sebagai pendidik kami menyadari  bahwa kami  harus memberikan layanan terbaik kepada murid-murid kami.  Jika seandainya ada permasalahan murid agar murid yang bermasalah menyadari sendiri kesalahannya dan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya sesuai dengan aksi nya sosial emosional. Kami juga akan mencoba mengimplementasikan pembelajaran sosial emosional dengan mengajak anak untuk mengungkapkan perasaannya sebelum memulai pembelajaran

        Foto dan materi Kompetensi Sosial dan Emosional yang saya bagikan kepada rekan sejawat saya adalah dapat dilihat di bawah ini : 
 


                                Foto bersama saat berbincang dan tanya jawab di ruang Guru


Berikut video implementasi teknik STOP di Kelas 2 mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti  di awal pembelajaran. 


Berikut dokumentasi saat implementasi KSE dengan wawancara berpasangan untuk kompetensi kesadaran sosial, meningkatkan empati terhadap teman. Dilakukan diawal pembelajaran di kelas 2 mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti 



Berikut video pembelajaran  PAI dan Budi Pekerti materi infaq dan sedekah berKSE di kelas 6 


Terima Kasih telah membaca tulisan saya, mohon umpan baliknya untuk kemajuan saya kedepannya.
Salam dan bahagia 

                                                                                                                    Tapin, 2 Maret 2023

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jurnal Refleksi Dwimngguan Penutupan Pendidikan Guru Penggerak

  Kartu Ucapan selamat dari SDN Antasari Kamis, 03 Agustus 2023 Assalamu'alaikum wr.wb. Salam dan Bahagia Tergerak, bergerak menggerakka...