Arsip Blog

Jumat, 24 Maret 2023

Pertanyaan Refleksi :

  1. Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu saat berhasil menghadirkan fokus selama melakukan percakapan dengan seseorang
  2. Apa hal-hal yang biasanya dilakukan untuk menghadirkan fokus sebelum dan selama berkegiatan?
  3. Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu saat hilang fokus di saat sedang melakukan  percakapan dengan seseorang
    1. Apa yang biasanya menyebabkan hilangnya fokus?
    2. Apa yang dilakukan untuk mengembalikan fokus?
1. Saya menghadirkan fokus selama berbicara dengan menatap mata orang yang saya dengarkan. Serta mendengarkan apa yang dikatakan. 
2. Cara menghadirkan fokus sebelum dan selama kegiatan adalah dengan berdoa agar dilancarkan, menghindari melakukan hal diluar pembicaraan yang bisa mengalihkan perhatian. Menjauhkan benda-benda yang bisa mengalihkan fokus seperti handphone. 
3. Saat hilang fokus 
a. Biasanya yang menyebabkan hilang fokus adalah ada hal diluar dugaan yang mengalihkan perhatian. Saya mengenal diri saya saya sangat mudah untuk teralihkan perhatian juga terkadang teralihkan topik pembicaraan.  
b. Cara saya mengembalikan fokus, dengan meminta lawan berbicara mengulang apa yang sebelumnya dibicarakan kalau belum bisa saya simak. Tentu saja dengan meminta maaf sebelumnya. Kembali menyimak apa yang disampaikan. 

Pertanyaan Refleksi dan Pengalaman Berada di 3 Situasi di atas:

Tuliskan pengalaman Anda pada saat berbicara dengan orang kemudian Anda merasa di-label/dinilai oleh orang tersebut.

1, Disaat berbicara dengan orang lain akan tetapi dia menilai saya maka saya merasakan ada perasaan tidak nyaman. Walaupun penilaiannya baik, kadang juga membuat kita merasa terbebani dengan penilaian tersebut, Apalagi kalau  penilaiannya buruk. Maka makin menambah perasaan terluka. Yang saya lakukan setelah mendengarnya, biasanya saya menghindari pembicaraan tersebut. 
Saya pernah berbicara dengan rekan kerja saya, saat membicarakan tentang sebuah rencana kegiatan , saya dinilai sayalah yang harus bergerak karena katanya saya guru penggerak. Dinilai seperti ini membuat saya terbebani dan tidak nyaman. yang saya lakukan adalah hanya diam atau kadang mengalihkan pembicaraan. 
  1. Tuliskan pengalaman Anda pada saat berbicara dengan orang kemudian Anda merasa/berpikir kalau orang tersebut salah mengartikan apa yang Anda sampaikan tanpa mengonfirmasinya terlebih dahulu
2. Ketika saya berbicara sementara perkataan saya tersebut dipahami berbeda oleh lawan bicara saya karena tidak mengonfirmasi langsung kepada saya., Saya merasa tidak nyaman. Berarti dia tidak menyimak sungguh-sungguh apa yang saya katakan. Dan seandainya apa yang saya sampaikan tidak dimengerti seharusnya langsung dikonfirmasi kebenarannya. Sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Setelah mendengarnya tentu saja saya langsung mengonfirmasi bahwa hal tersebut salah. 
Sebenarnya pada saat kita berbicara, saya ingin didengar, tapi kadang ketika bercerita, malah lawan bicara kita bercerita tentang pengalamannya sendiri.  Dimana kadang pengalamannya tersebut  berbeda dari sudut pandang saya. Meskipun ini bermanfaat, tapi ada perasaan tidak nyaman, Rasanya saya tidak lagi ingin melanjutkan pembicaraan. Mungkin masih saya dengarkan. Akan tetapi saya malah tidak menemukan solusi terhadap permasalahan yang sesungguhnya ingin saya cari. 

Pertanyaan Refleksi :

  1. Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu saat berhasil menghadirkan fokus selama melakukan percakapan dengan seseorang
  2. Apa hal-hal yang biasanya dilakukan untuk menghadirkan fokus sebelum dan selama berkegiatan?
  3. Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu saat hilang fokus di saat sedang melakukan  percakapan dengan seseorang
    1. Apa yang biasanya menyebabkan hilangnya fokus?
    2. Apa yang dilakukan untuk mengembalikan fokus?
1. Saya menghadirkan fokus selama berbicara dengan menatap mata orang yang saya dengarkan. Serta mendengarkan apa yang dikatakan. 
2. Cara menghadirkan fokus sebelum dan selama kegiatan adalah dengan berdoa agar dilancarkan, menghindari melakukan hal diluar pembicaraan yang bisa mengalihkan perhatian. Menjauhkan benda-benda yang bisa mengalihkan fokus seperti handphone. 
3. Saat hilang fokus 
a. Biasanya yang menyebabkan hilang fokus adalah ada hal diluar dugaan yang mengalihkan perhatian. Saya mengenal diri saya saya sangat mudah untuk teralihkan perhatian juga terkadang teralihkan topik pembicaraan.  
b. Cara saya mengembalikan fokus, dengan meminta lawan berbicara mengulang apa yang sebelumnya dibicarakan kalau belum bisa saya simak. Tentu saja dengan meminta maaf sebelumnya. Kembali menyimak apa yang disampaikan. 

Pertanyaan Refleksi dan Pengalaman Berada di 3 Situasi di atas:

Tuliskan pengalaman Anda pada saat berbicara dengan orang kemudian Anda merasa di-label/dinilai oleh orang tersebut.

1, Disaat berbicara dengan orang lain akan tetapi dia menilai saya maka saya merasakan ada perasaan tidak nyaman. Walaupun penilaiannya baik, kadang juga membuat kita merasa terbebani dengan penilaian tersebut, Apalagi kalau  penilaiannya buruk. Maka makin menambah perasaan terluka. Yang saya lakukan setelah mendengarnya, biasanya saya menghindari pembicaraan tersebut. 
Saya pernah berbicara dengan rekan kerja saya, saat membicarakan tentang sebuah rencana kegiatan , saya dinilai sayalah yang harus bergerak karena katanya saya guru penggerak. Dinilai seperti ini membuat saya terbebani dan tidak nyaman. yang saya lakukan adalah hanya diam atau kadang mengalihkan pembicaraan. 
  1. Tuliskan pengalaman Anda pada saat berbicara dengan orang kemudian Anda merasa/berpikir kalau orang tersebut salah mengartikan apa yang Anda sampaikan tanpa mengonfirmasinya terlebih dahulu
2. Ketika saya berbicara sementara perkataan saya tersebut dipahami berbeda oleh lawan bicara saya karena tidak mengonfirmasi langsung kepada saya., Saya merasa tidak nyaman. Berarti dia tidak menyimak sungguh-sungguh apa yang saya katakan. Dan seandainya apa yang saya sampaikan tidak dimengerti seharusnya langsung dikonfirmasi kebenarannya. Sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Setelah mendengarnya tentu saja saya langsung mengonfirmasi bahwa hal tersebut salah. 
Sebenarnya pada saat kita berbicara, saya ingin didengar, tapi kadang ketika bercerita, malah lawan bicara kita bercerita tentang pengalamannya sendiri.  Dimana kadang pengalamannya tersebut  berbeda dari sudut pandang saya. Meskipun ini bermanfaat, tapi ada perasaan tidak nyaman, Rasanya saya tidak lagi ingin melanjutkan pembicaraan. Mungkin masih saya dengarkan. Akan tetapi saya malah tidak menemukan solusi terhadap permasalahan yang sesungguhnya ingin saya cari. 

Pertanyaan Refleksi :

  1. Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu saat berhasil menghadirkan fokus selama melakukan percakapan dengan seseorang
  2. Apa hal-hal yang biasanya dilakukan untuk menghadirkan fokus sebelum dan selama berkegiatan?
  3. Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu saat hilang fokus di saat sedang melakukan  percakapan dengan seseorang
    1. Apa yang biasanya menyebabkan hilangnya fokus?
    2. Apa yang dilakukan untuk mengembalikan fokus?
1. Saya menghadirkan fokus selama berbicara dengan menatap mata orang yang saya dengarkan. Serta mendengarkan apa yang dikatakan. 
2. Cara menghadirkan fokus sebelum dan selama kegiatan adalah dengan berdoa agar dilancarkan, menghindari melakukan hal diluar pembicaraan yang bisa mengalihkan perhatian. Menjauhkan benda-benda yang bisa mengalihkan fokus seperti handphone. 
3. Saat hilang fokus 
a. Biasanya yang menyebabkan hilang fokus adalah ada hal diluar dugaan yang mengalihkan perhatian. Saya mengenal diri saya saya sangat mudah untuk teralihkan perhatian juga terkadang teralihkan topik pembicaraan.  
b. Cara saya mengembalikan fokus, dengan meminta lawan berbicara mengulang apa yang sebelumnya dibicarakan kalau belum bisa saya simak. Tentu saja dengan meminta maaf sebelumnya. Kembali menyimak apa yang disampaikan. 

Pertanyaan Refleksi dan Pengalaman Berada di 3 Situasi di atas:

Tuliskan pengalaman Anda pada saat berbicara dengan orang kemudian Anda merasa di-label/dinilai oleh orang tersebut.

1, Disaat berbicara dengan orang lain akan tetapi dia menilai saya maka saya merasakan ada perasaan tidak nyaman. Walaupun penilaiannya baik, kadang juga membuat kita merasa terbebani dengan penilaian tersebut, Apalagi kalau  penilaiannya buruk. Maka makin menambah perasaan terluka. Yang saya lakukan setelah mendengarnya, biasanya saya menghindari pembicaraan tersebut. 
Saya pernah berbicara dengan rekan kerja saya, saat membicarakan tentang sebuah rencana kegiatan , saya dinilai sayalah yang harus bergerak karena katanya saya guru penggerak. Dinilai seperti ini membuat saya terbebani dan tidak nyaman. yang saya lakukan adalah hanya diam atau kadang mengalihkan pembicaraan. 
  1. Tuliskan pengalaman Anda pada saat berbicara dengan orang kemudian Anda merasa/berpikir kalau orang tersebut salah mengartikan apa yang Anda sampaikan tanpa mengonfirmasinya terlebih dahulu
2. Ketika saya berbicara sementara perkataan saya tersebut dipahami berbeda oleh lawan bicara saya karena tidak mengonfirmasi langsung kepada saya., Saya merasa tidak nyaman. Berarti dia tidak menyimak sungguh-sungguh apa yang saya katakan. Dan seandainya apa yang saya sampaikan tidak dimengerti seharusnya langsung dikonfirmasi kebenarannya. Sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Setelah mendengarnya tentu saja saya langsung mengonfirmasi bahwa hal tersebut salah. 
Sebenarnya pada saat kita berbicara, saya ingin didengar, tapi kadang ketika bercerita, malah lawan bicara kita bercerita tentang pengalamannya sendiri.  Dimana kadang pengalamannya tersebut  berbeda dari sudut pandang saya. Meskipun ini bermanfaat, tapi ada perasaan tidak nyaman, Rasanya saya tidak lagi ingin melanjutkan pembicaraan. Mungkin masih saya dengarkan. Akan tetapi saya malah tidak menemukan solusi terhadap permasalahan yang sesungguhnya ingin saya cari. 

Jurnal Refleksi Dwimingguan 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

Salam dan Bahagia 

Refleksi dwimungguan kali ini saya menggunakan  segitiga refleksi 

  • Setelah pembelajaran coaching supervisi akademik ini saya mengetahui tentang perbedaan coaching dengan pendekatan lainnya serta mampu mempraktikkan alur coaching TIRTA.

  • Setelah pembelajaran coaching supervisi akademik saya memahami bahwa coaching diperlukan agar mengoptimalkan otensi setiap individu dan mengembangkannya secara berkelanjutan.

  • Setelah melakukan pembelajaran coaching supervisi akademik target saya berikutnya adalah mengimplementasikannya kepada murid dan rekan sejawat di sekolah

  • Perasaan saya Setelah melaksanakan praktik pembelajaran coaching supervisi akademik saya sangat senang karena mendapatkan pengetahuan dan ketrampian baru. Dimana dengan pengetahuan dan keterampilan coaching ini saya dapat lebih memahami murid. 



                                                                                Tapin, 25 Maret 2023

Koneksi Antar Materi 2.3 Coaching Supervisi Akademik

  


       Pemimpin sekolah yang terbaik adalah yang dapat mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi diri dan orang lain dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan kebutuhan tersebut.Salah satu pendejkatan yang dilakukan adalah dengan coaching Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Elemen-elemen penting dari coaching adalah adanya  kemitraan, dijalankan dengan proses kreatif yang ditandai dengan Mengajukan pertanyaan berbobot.dan memancing ide-ide dari coche. Memfasilitasi pertumbuhan dari si coachee. dari posisinya sekarang kepada posisi yang lebih baik. Coaching bisa dilakukan dengan tujuan membantu orang lain mencapai mimpi dan keinginan di masa depan. Bukan berbicara masa lalu. Dengan jalan keluar yan dipilih oleh coachee sendiri. Sehingga dia komitmen akan yang dia pilih karena berasal dari dalam dirinya nukan dari kita selaku coach. 

          Refleksi saya Setelah pembelajaran coaching supervisi akademik ini saya mengetahui tentang perbedaan coaching dengan pendekatan lainnya serta mampu mempraktikkan alur coaching TIRTA. Setelah pembelajaran coaching supervisi akademik saya memahami bahwa coaching diperlukan agar mengoptimalkan potensi setiap individu dan mengembangkannya secara berkelanjutan. Setelah melakukan pembelajaran coaching supervisi akademik target saya berikutnya adalah mengimplementasikannya kepada murid dan rekan sejawat di sekolah. Perasaan saya Setelah melaksanakan praktik pembelajaran coaching supervisi akademik saya sangat senang karena mendapatkan pengetahuan dan ketrampian baru. Dimana dengan pengetahuan dan keterampilan coaching ini saya dapat lebih memahami murid. 

       Peran saya sebagai coach di sekolah  adalah membantu murid  untuk mencapai  tujuan dan pengembangan mereka melalui pendekatan yang tersusun rapi,  terbuka, berefleksi bersama  dan berfokus  pada solusi yang datang dari diri murid sehingga merasa dihargai.  bukan fokus pada masalah yang dihadapi. Juga  mengoptimalkan  potensi yang dimiliki murid. Menuntun murid menuju kebahagian hidup yang  baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. 

    Kaitan materi coaching  dengan pembelajaran diferensiasi dan Keterampilan sosial dan emosional adalah sebelum kita melakukan  pembelajaran diferensiasi, kita harus mengetahui kebutuhan belajar murid. Menurut Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom kebutuhan belajar murid, terdiri  3 aspek. Yaitu Kesiapan belajar (readiness) murid,Minat murid dan Profil belajar murid. Di dalam mengenali ketiga aspek tersebut maka di dalamnya kita harus menggunakan pendekatan coaching. Agar dapat membantu mengenali potensi, bakat, minat, maupun kebutuhan dan kesiapan belajar murid. Dengan pendekatan coaching, diharapkan guru dapat menuntun murid dan menjadi among agar murid terpenuhi segala kebutuhannya dan diarahkan sesuai dengan kodrat alam dan zaman yang dimiliki setiap murid. Keragaman di dalam kelas melalui pembelajaran diferensiasi dengan pendekatan coaching akan membantu ,murid keluar dari permasalahannya. Dengan cara mengoptimalkan apa yang ada di dalam diri murid. Sehingga murid merasa berharga dan menjadi manusia yang percaya diri dengan  potensi yang dia miliki. Sedangkan kaitan coaching denganketramoilan sosial dan emosional adalah bahwa setiap murid mempunyai permasalahan dan emosinya sendiri-sendiri saat masuk ke dalam kelas. Dengan pendekatan coaching. Kita dapat mengimplementasikan keterampilan sosial dan emosional secara sempurna. Karena dengan coaching anak merassa tidak terbebani dan diperintah. Akan tetapi akan digiring kepada nilai-nilai  kebenaran yang telah ia yakini. Dengan coaching yang mempunyai komunikasi dua arah akan membantu murid meningkatkan  kompetensi sosial dan emosionalnya. 

                                                                                                                    Tapin, 25 Maret 2023 

Kamis, 23 Maret 2023

Resume 12

 


Resume 12 

Materi : Bicara secara Virtual yang Menarik

Narasumber : Prof. Eko Indrajit 

Hari/ Tanggal : Selasa, 21 Maret 2023 

Bicara secara Virtual yang Menarik 

  • Untuk mempermudah bicara secara virtual adalah di kamera diletakkan foto. Agar seolah-olah berbicara dengan lawan bicara bukan dengan komputer. 
  • Mengetahui tujuan komunikasi yaitu orang lain dapat melakjukan apa yang kita inginkan. 
  • Mengetahui audience kita siapa. 
  • Tentukan strategi  komunikasi yang kita gunakan apakah denga power point, chat, wa atau gambar. 
  • Intonasi suara agar menarik perhatian pendengar.
  • Mengausai aplikasi komunikasi digital
  • Tidak  boleh monoton
  • Performence
  • Pengalaman

Resume ke 11 Pelatihan Public Speaking PGRI Gelombang 6

 



Resume Ke 11

Materi : Kiat Sukses Berbicara di Depan Juri Lomba  

Hari/ Tanggal : Selasa 14 Maret 2023 

Narasumber   :  Dr. Imron Rosidi, M.Pd. 

Kiat Sukses Berbicara di Depan Juri Lomba  

Kiat Sukses Berbicara di Depan Juri Lomba  untuk guru dan kepala sekolah : 

 Ada 4 Keterampilan yang harus kita miliki, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Menjadi guru berprestasi tidak lepas dari pembicara dan wawancara. Dalam perlombaan yang paling diutamakan adalah karyanya. 

1. Percaya diri 

2. Menguasai materi, jangan terlalu sibuk yang tak penting

3. Suara harus Jelas 

4. Gunakan alat bantu 

5. Yakinlah bahwa anda lebih hebat

6. Jangan mudah terpancing 

7. Tidak bersifat melawan 

8. Tunjukkan data 

                                                                                                                        Tapin, 14 Maret 2023




Minggu, 19 Maret 2023

Naskah tak ada cinta yang sempurna

Ketika makna cinta harus ku bagikan sebagai bekal untuk yang masih lajang. Rasanya tak pantas aku memberi nasehatm Karena kehidupan kadang tak seindah yang kita bayangkan. meski tak sesulit juga apa yang kita khawatirkan. berbicara tentang cinta, ketika kita sudah berumah tangga. Mungkin akan berganti rasa dengan berjalannya waktu dan kehidupan. Dua insan yang beda pandangan beda karakter dipersatukan.  Cinta dalam rumah tangga buka lagi tentang aku dan kamu tapi sudah menjadi kita. Dua keluarga besar dipersatukan. Bukan lagi menjaga rasa kau dan aku tapi menjaga rasa seluruh keluarga.  

Cinta dalam rumah tangga mengajarkanku banyak hal. Jika hanya soal cinta maka takkan sampai tahunan pun akan hilang pada masanya. Tapi Tuhan jadikan didalamnya kasih sayang. Itulah yang lebih tinggi ketimbang rasa cinta. Mawaddah wa Rahmah. Ada hal yang harus dijaga. Aku yang sekarang, memaknai kehidupan rumah tangga dari dia. Dia yang sekarang berada di sampingku sebagai pendampingku. Aku bukan pencinta tapi dicinta. Aku bukan memahami tapi aku dipahami. Aku tak melakukan tapi aku ditolong. Aku diam tapi aku diperhatikan. Aku termasuk beruntung.  Dulu aku mencinta tapi tak dicintai. Dulu aku memperhatikan tapi aku didiamkan. dulu aku mempertahankan tapi aku dilepaskan.

Bagi yang belum pernah merasakan berumah tangga. Jangan takut, nikah itu ibadah. Walau harus punya mental baja untuk bertahan di kapal bahteranya. Karena ombak kehidupan kadang besar kadang tenang. rumah tangga bukan lagi sekedar bicara hati. tapi kompleks, mulai rumah, pakaian tempat tinggal , anak dan sebagainya. Hidup tak selamnya indah. Hidup mengajarkanku satu hal. sebuah perjuangan. Diantara rasa syukur dan rasa sabar. Boleh beda pandangan tapi jangan beda tujuan. Aku bukan orang yang patut memberi nasehat.  Aku pun masih ditahap belajar. belajar menerima belajar ridho dengan segala ketentuan-Nya. Jodoh bukan yang datang dengan kesempurnaannya. Tapi yang dengan ketidak sempurnanya mampu membuat pasangannya merasa sempurna. Mengalahkan ego itu pasti. Jika kamu seorang pria, maka kamu akan perlu ribuan bahkan jutaan buku untuk memahami wanita. Karena hati kami bagai kaca. Jika kau pecahkan , maka takkan kembali seperti semula. Kami sebenarnya kuat, tapi kami akan berpura-pura dihadapanmu. Karena.kami.ingin dimanja. Aku juga bisa angkat galon.Aku kuat angkat  tabung gas . Tapi ketika kamu ada disampingku. Aku akan lemah dan tak berdaya.  

Rumah bagiku adalah soal kemerdekaan. Merdeka mengungkapkan perasaan. Rasa marah, kesal, semuanya. Karena aku tak perlu menjadi  orang lain dihadapanmu. Karena aku yakin kau takkan pergieski aku marah padamu. sebegitu yakinnya aku. Aku tak perlu berpura pura suka untuk sesuatu yang aku tak suka. karena aku yakin kau akan selalu memilih untuk membelaku. Mungkin seperti itulah rumah yang nyaman bagi wanita. Sementara diluar san dia harus selalubtersenyum Karen atuntutan pekerjaannya. Mungkin juga berbagai emosi harus ditahannya demi.menjaga perasaan dan hubungan ditempat kerja. tapi...bersamamu aku bis amenjad8 diriku sendiri Dan aku yang sekarang lebih berani mengambil keputusan untuk sebuah kemajuan karena aku tau kau selalu mendukungku ..beriku semangat.  


Rabu, 08 Maret 2023

Eksplorasi Konsep 2.3 Coaching Supervisi Akademik

 


        Dari beberapa definisi yang telah disebutkan, untuk menyelami perbedaan peran coaching dengan metode-metode pengembangan diri tersebut,  jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

  1. Setelah membaca definisi-definisi mengenai mentoring, konseling, fasilitasi dan training, tuliskan yang Anda ketahui mengenai mentoring, coaching, konseling, training dan fasilitasi. Mentoring adalah kegiatan membantu orang lain dan memberikan jalan keluarnya. Coaching adalah membantu orang lain mengatasi masalahnya dengan menggali potensinya dan mencari jalan keluar dari dirinya juga. Konseling adalah membantu orang lain untuk mengutarakan isi hatinya dan permasalahan. training adalah membantu, meningkatkan kompetensi dengan cara mengajari caranya dan fasilitasi adalah memberikan bantuan agar orang lain bisa menuju kesuksesan. 
  2. Dalam berinteraksi di sekolah, ceritakan pengalaman Anda ketika berperan sebagai coach, mentor, konselor, fasilitator, dan trainer. pengalaman saya sebagai coach adalah saat ada teman kerja saya kebingungan dengan metode yang dia gunakan didalam kelas dari berbagai metoda yang dia pikirkan. Saya hanya membantu dia menggali pertanyaan yang menggiring dia memilih sendiri mana yang dia mau. Saya berperan sebagai mentor saat saya berbagi pemahaman dan implementasi tentang PMM di sekolah dan di komunitas KKG PAI saya. Saya menjadi konselor saat ada murid yang bertengkar. Untuk mendamaikan mereka saya menjadi konselor bagi mereka. Saya berperan sebagai Fasilitator, saat saya mengajar di kelas. Saya hanya memfasilitasi murid  untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peran saya sebagai trainer saat saya melatih siswa menari rudat untuk penampilan saat ada kegiatan di sekolah.  

Pertanyaan Refleksi :

  1. Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu saat berhasil menghadirkan fokus selama melakukan percakapan dengan seseorang
  2. Apa hal-hal yang biasanya dilakukan untuk menghadirkan fokus sebelum dan selama berkegiatan?
  3. Tuliskan pengalaman Bapak/Ibu saat hilang fokus di saat sedang melakukan  percakapan dengan seseorang
    1. Apa yang biasanya menyebabkan hilangnya fokus?
    2. Apa yang dilakukan untuk mengembalikan fokus?
1. Saya menghadirkan fokus selama berbicara dengan menatap mata orang yang saya dengarkan. Serta mendengarkan apa yang dikatakan. 
2. Cara menghadirkan fokus sebelum dan selama kegiatan adalah dengan berdoa agar dilancarkan, menghindari melakukan hal diluar pembicaraan yang bisa mengalihkan perhatian. Menjauhkan benda-benda yang bisa mengalihkan fokus seperti handphone. 
3. Saat hilang fokus 
a. Biasanya yang menyebabkan hilang fokus adalah ada hal diluar dugaan yang mengalihkan perhatian. Saya mengenal diri saya saya sangat mudah untuk teralihkan perhatian juga terkadang teralihkan topik pembicaraan.  
b. Cara saya mengembalikan fokus, dengan meminta lawan berbicara mengulang apa yang sebelumnya dibicarakan kalau belum bisa saya simak. Tentu saja dengan meminta maaf sebelumnya. Kembali menyimak apa yang disampaikan. 

Pertanyaan Refleksi dan Pengalaman Berada di 3 Situasi di atas:

Tuliskan pengalaman Anda pada saat berbicara dengan orang kemudian Anda merasa di-label/dinilai oleh orang tersebut.

        Disaat berbicara dengan orang lain akan tetapi dia menilai saya maka saya merasakan ada perasaan tidak nyaman. Walaupun penilaiannya baik, kadang juga membuat kita merasa terbebani dengan penilaian tersebut, Apalagi kalau  penilaiannya buruk. Maka makin menambah perasaan terluka. Yang saya lakukan setelah mendengarnya, biasanya saya menghindari pembicaraan tersebut. 
Saya pernah berbicara dengan rekan kerja saya, saat membicarakan tentang sebuah rencana kegiata , saya dinilai sayalah yang harus bergerak karena katanya saya guru penggerak. Dinilai seperti ini membuat saya terbebani dan tidak nyaman. yang saya lakukan adalah hanya diam atau kadang mengalihkan pembicaraan. 
  1. Tuliskan pengalaman Anda pada saat berbicara dengan orang kemudian Anda merasa/berpikir kalau orang tersebut salah mengartikan apa yang Anda sampaikan tanpa mengonfirmasinya terlebih dahulu
        Ketika saya berbicara sementara perkataan saya tersebut dipahami berbeda oleh lawan bicara saya karena tidak mengonfirmasi langsung kepada saya., Saya merasa tidak nyaman. Berarti dia tidak menyimak sungguh-sungguh apa yang saya katakan. Dan seandainya apa yang saya sampaikan tidak dimengerti seharusnya langsung dikonfirmasi kebenarannya. Sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman. Setelah mendengarnya tentu saja saya langsung mengonfirmasi bahwa hal tersebut salah. 
        Sebenarnya pada saat kita berbicara, saya ingin didengar, tapi kadang ketika bercerita, malah lawan bicara kita bercerita tentang pengalamannya sendiri.  Dimana kadang pengalamannya tersebut  berbeda dari sudut pandang saya. Meskipun ini bermanfaat, tapi ada perasaan tidak nyaman, Rasanya saya tidak lagi ingin melanjutkan pembicaraan. Mungkin masih saya dengarkan. Akan tetapi saya malah tidak menemukan solusi terhadap permasalahan yang sesungguhnya ingin saya cari. 


Mulai dari Diri 2.3 Coaching Supervisi Akademik


Mulai dari Diri 2.3 Coaching Supervisi Akademik

oleh : Rubiana Dewi, S,Pd,I 
CGP Angkatan 7 SDN Antasari
Fasilitator : Istiqomah, M.Pd.
Pengajar Praktik : Dwin Angga Oktavianto, M.Pd.

Assalamu'alaikum Wr.wb.
Salam dan Bahagia. Berikut mulai dari Diri saya dalam modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademi.

 Pertanyaan-pertanyaan reflektif sesi mulai dari diri:

  1. Selama menjadi guru, tentunya pembelajaran Anda pernah diobservasi atau disupervisi oleh kepala sekolah Anda. Bagaimana perasaan Anda ketika diobservasi? Selama menjadi guru , Hal yang paling ingat saat pertama kali di supervisi oleh Kepala sekolah saya saat itu , yaitu Bu Hj. Siti Hasnah, M.Pd. Seperti mungkin dirasakan guru lain saya pun merasakan kekhawatiran. Ada rasa takut dan cemas. Akan tetapi setelah semua dilewati, saya sangat senang. Karena bisa mendapatkan masukan untuk saya kedepannya. 
  2. Ceritakan pengalaman Anda saat observasi dan pasca kegiatan observasi tersebut. Saya ingat waktu itu beliau ingin mensupervisi KBM dan administrasi mata pelajaran. Setelah beliau masuk ke kelas . Setelah selesai kemudian beliau menyampaikan hasil supervisi menuliskan umpan baliknya kepada saya di buku suoervisi saya. Buku tersebut masih saya pegang sampai sekarang. Disana beliau menuliskan bahwa proses KBM yang saya lakuakan sudah baik. Adminstrasi lengkap. RPP dengan silabus indikatirnya sudah baik. Namun RPP perlu perbaikan pada metode dan pembagian waktu KBM. 
  3. Menurut Anda, bagaimanakah proses supervisi akademik yang ideal yang dapat membantu diri Anda berkembang sebagai seorang pendidik?  Supervisi akademik yang ideal menurut saya adalah supervisi yang menghasilkan umpan balik dan refleksi bersama. Seandainya ada ditemukan permasalahan dan  kekurangan menurut saya itu wajar. Dari kekurangan  tersebut kita belajar bagaimana memperbaikinya. Komunikasi yang baik juga diperlukan agar jangan terkesan bahwa sebuah supervisi akademik adalah kegiatan untuk mencari-cari perangkat dan administratif. Sementara Guru belajar sendiri tanpa dibantu untuk menemukan jalan keluar dari permasalahannya. 
  4. Menurut Anda, jika Anda saat ini menjadi seorang kepala sekolah yang perlu melakukan supervisi, dimana posisi Anda sehubungan dengan gambaran ideal di atas dari skala 1 s/d 10? Situasi belum ideal 1 dan situasi ideal 10.  Menurut saya jika saya menjadi seorang kepala sekolah saya hanya berada di posisi 5 . 
  5. Aspek apa saja yang Anda butuhkan untuk dapat mencapai situasi ideal itu?  Saya membutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik dengan guru. Inilah kekurangan saya. Karena saya merasa bahwa saya belum mumpuni dalam public speaking. Juga masih idealis bahwa semua guru harus punya perangkat yang lengkap. Sehingga saaya sangat perlu banyak belajar untuk merubah pola pikir saya bahwa supervisi itu bagi saya sekedar mencari perangkat ajar guru. 

Setelah Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan reflektif, tuliskan harapan Anda terkait modul ini :

  1. Apa saja harapan yang ingin Anda lihat pada diri Anda sebagai seorang pendidik setelah mempelajari modul ini?  Saya sangat berharap setelah mempelajari modul ini . Saya banyak menemukan pencerahan tentang apa sih sebenarnya supervisi akademik itu. Bagaimana ideal pelaksanaannya. Kemudian bagaimanakah implementasinya. 
  2. Apa saja kegiatan, materi, manfaat yang Anda harapkan ada dalam modul ini?  Dari judulnya coaching supervisi akademik saya membayangkan bahwa modul ini nantinya mengajarkan saya pengetahuan baru tentang dunia supervisi akademik. Bagaimana berkomunikasi dengan yang kita supervisi dan apa sebenarnya tujuan sebuah supervisi akademik. 
                                                                                                                        Tapin, 14 Maret 2023

CGP 7 Berbagi Aksi Nyata 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

 

Berbagi Pemahaman tentang Implementasi Pembelajaran Sosial Emosional 

                            oleh : Rubiana Dewi, S.Pd.I


Assalamu’alaikum wr.wb.Salam dan Bahagia. Perkenalkan Nama saya Rubiana Dewi, S.Pd,I. Saya adalah calon guru penggerak angkatan 7. Izinkan saya menyampaikan implementasi saya tentang Kompetensi Sosial dan Emosional (KSE). 


Sebelumnya saya mau bertanya kepada Bapak / Ibu. 

  1. Apakah Bapak/ Ibu Pernah meminta murid untuk berkonsentrasi dengan metode tertentu untuk menarik perhatian mereka, agar mereka fokus untuk belajar? 

  2. Apakah Bapak/ Ibu pernah saat diskusi kelompok meminta murid untuk menghargai pendapat orang lain, menghargai perbedaan dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil? 

  3. Apakah Bapak/ Ibu pernah saat menayangkan gambar, atau tayangan video maupun teks di buku meminta murid untuk mengungkapkan pendapatnya dan jangan takut untuk berbicara? 

  4.  Apakah Bapak/ Ibu pernah mengevaluasi piket kebersihan di kelas apakah semua yang piket mengerjakan tugasnya? 


Bapak/ Ibu semua, dari berbagai pertanyaan yang saya sampaikan di atas. Saya yakin Bapak/ Ibu telah melaksanakannya. Bapak/ Ibu sebenarnya itulah yang dinamakan Kompetensi sosial dan emosional. Kompetensi inilah yang menurut saya pribadi sangat berguna untuk bekal anak dalam menghadapi dunia kerja dan turun ke masyarakat kelak. Baiklah saya akan memaparkan materi  tentang Kompetensi Sosial emosional sebagai berikut.

Pembelajaran Sosial dan emosional (PSE)penting untuk dilakukan yaitu untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif. Peningkatan berupa  sikap positif dan toleransi murid terhadap dirinya, orang lain dan lingkungan sekolah. PSE di kelas terbukti dapat menghasilkan pencapaian akademik yang lebih baik. PSE memberikan pondasi yang kuat bagi murid untuk dapat sukses dalam berbagai area kehidupan mereka di luar akademik, termasuk kesejahteraan psikologis (well-being) secara optimal.Well-being adalah kondisi nyaman, sehat, dan bahagia. 


Noble and McGrath (2016) menyebutkan bahwa well-being murid  yang optimal adalah keadaan emosional yang berkelanjutan (relatif stabil) yang ditandai dengan: sikap dan suasana hati yang secara umum positif, relasi yang positif dengan sesama murid dan guru, resiliensi, optimalisasi diri, dan tingkat kepuasan diri yang tinggi berkaitan dengan pengalaman belajar mereka di sekolah.

Pembelajaran Sosial dan Emosional (PSE) adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah. Proses kolaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa di sekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional agar dapat: 

  1. Memahami, menghayati, dan  mengelola emosi  (kesadaran diri)

  2. Menetapkan dan mencapai tujuan positif  (pengelolaan diri)

  3. Merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain (kesadaran sosial)

  4. Membangun dan mempertahankan hubungan yang positif (keterampilan berelasi)

  5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab. (pengambilan keputusan yang bertanggung jawab


Berikut 5 nilai KSE 








Berikut contoh Penggunaan teknik STOP


https://youtu.be/eCMqo5iUbIE


KSE dapat diimplementasikan dengan 3 cara : 

  1. Pengajaran eksplisit. Dengan RPP tersendiri

  2. Integrasi Praktik mengajar guru dan Kurikulum akademik

  3. Penciptaan iklim kelas dan budaya sekolah .

  4. Penguatan KSE pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) di sekolah. Melalui : menjadi teladan, belajar, dan berkolaborasi.

Berikut Contoh PSE di sekolah 

https://docs.google.com/document/d/1dfE6G0HALCdlhEowLEV3Qrmj0JzLnB2yYfF6BF1B4PQ/edit?usp=drivesdk 


Berikut contoh RPP implementasi PSE dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas 6 materi infaq dan sedekah. 


https://docs.google.com/document/d/1r8L3YngZQrrfq26WeBtjITTU-M3eE5mpjTuK37nTNY4/edit?usp=sharing 


Berikut Implementasi pembelajaran KSE untuk kompetensi Kesadaran diri dengan teknik STOP yang saya laksanakan Hari Selasa tanggal 28 Februari 2023. 

https://youtu.be/3hvjogAxM38


Berikut Foto saat implementasi “Wawancara berpasangan” dalam rangka membentuk kompetensi kesadaran sosial dengan melatih empati anak terhadap temannya. Dalam kegiatan tersebut anak dipasangkan dengan temannya. secara bergantian anak bercerita tentang perasaan dan pengalamannya. Temannya mendengarkan. Kemudian bergantian teman satunya lagi bercerita dan yang lain mendengarkan. 



 



Selain Murid kita selaku Guru dan PTK di sekolah juga diharapkan mempunyai kompetensi sosial dan emosional tersebut . Bisa dilakukan dengan 3 cara : 

  1. Menjadi Teladan 

  2. Belajar 

  3. Berkolaborasi 

Berikut contoh Penerapannya di Sekolah 




Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas segala kekhilafan. 

Wassalamu ‘alaikum wr. wb. Saya tunggu umpan baliknya ya Bapak/ Ibu di link google form berikut. : https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSegVkTYjdT08zyJRz4ju1VKSL3Kkg7Ye3NZyo6jWpjK1qrqKA/viewform?usp=sf_link 

Terima Kasih. 

Tapin, 1 Maret 2023




Jurnal Refleksi Dwimngguan Penutupan Pendidikan Guru Penggerak

  Kartu Ucapan selamat dari SDN Antasari Kamis, 03 Agustus 2023 Assalamu'alaikum wr.wb. Salam dan Bahagia Tergerak, bergerak menggerakka...