Arsip Blog

Jumat, 30 September 2022

Menulis Puisi

 

Pelatihan Belajar Menulis PGRI 

Gelombang ke-27

Pertemuan ke-18

Hari/ Tanggal : Jum'at, 39 September 2022

Narasumber : Dr. E. Hasanah, M. Pd. 

Moderator.    : Dail Ma'ruf 

Materi.           : Menulis Puisi 


Menulis Puisi

Malam ini, dibalut dengan rasa penasaran saya coba menuangkan kata di lembar putih ini. Bunda Dr.E Hasanah menyertai perjalanan kami dalam mengarungi lautan ilmu. Dengan panduan Pa Dail Ma’ruf maka semua berharap acara malam ini menemukan kesan yang berbeda. Mencipta 100 puisi dalam sekejap mata bersama peserta Pelatihan BM geombang 27. Narasumber malam ini sungguh memikat hati dengan satu buku solo dan 72 buah buku antalogi beliau. 


Pengertian Puisi



Menurut Waluyo (dalam Dani, 2013:9) puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi rima dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif).


Jadi dapat dikatakan bahwa puisi adalah sebuah karya sastra yang ditulis sebagai mewakili perasaan yang ditata sedemikian rupa untuk menarik dan menggugah perasaan. 


Mengenal Rima, Irama, Matra, larik dan Bait


Rima adalah bunyi yang ditimbulkan oleh huruf atau kata untuk memperindah puisi dan menggambarkan perasaan penulisnya.


Irama adalah pengulangan bunyi yang biasanya tersusun rapi.


Matra adalah ukuran banyaknya tekanan irama 


Larik adalah baris dalam puisi, bisa berupa satu kata, bisa frase, atau sebuah kalimat. 


Perbedaan Puisi lama dan Puisi Baru 





Menciptakan  Sebuah Puisi  Tema Bebas 


Rasa yang Pernah Pudar 

Oleh Rubiana Dewi


Semakin hari semakin mengerti 

Bahwa ada satu rasa yang harus terpatri

Satu rasa yang tak seharusnya pudar 

Satu rasa yang harus di pagar 

Dengan benteng bernama motivasi dan tujuan pasti 

Rasa itu lah yang membangkitkan ku

Dari kegelapan

Menuju cahaya gemilangku


Raga boleh lelah 

Rasa boleh resah

Tapi semangat harus terasah

Lewati alur juang mesti lemah  jangan menyerah 

Tapi kita harus menolak kalah 

Maju dan melangkah 

Gapai mimpi indah 


Tapin, 30 September 2022












Kamis, 29 September 2022

Mengenal Penerbit Indie

  

 

Pelatihan Belajar Menulis PGRI 

Gelombang ke-27

Pertemuan ke-17  

Hari/  Tanggal : Rabu, 28 September 2022 

Narasumber : Mukminin, S. Pd., M. Pd.

Moderator : Helwiyah 

Materi : Mengenal Penerbit Indie

  Mengenal Penerbit Indie 


Sebuah tulisan yang telah berhasil kita tulis, tentunya bagi siapapun pasti ingin menyimpannya. Agar suatu saat tulisan itu dapat dilihat dan dikenang kembali. Salah satu caranya adalah dengan mengumpulkan tulisan-tulisan tersebut menjadi sebuah buku. Sebuah karya tentu saja ingin kita bagikan. Agar lebih memberi manfaat bagi orang lain. menerbitkan sebuah buku adalah salah satu caranya. Sangat tepat dengan materi malam ini yaitu mengenal Penerbit Indie. Narasumber malam ini adalah Mukminin, S.Pd., M. Pd. Yang merupakan seorang penulis. Beliau menulis mulai dari nol. Berhasil membuat sebuah karya yang sangat bagus. Berjudul" Jurus Jitu Menjadi Penulis Andal". 



Mari kita simak pemaparan beliau, yang saya tulis sebagai resume sebagai berikut: 

Pengertian Penerbit Indie 

Menurut Wikipedia, Penerbit independen atau penerbit indie atau penerbit mandiri adalah cara alternatif untuk menerbitkan buku atau media yang bisa dilakukan secara mandiri oleh penulis. Pada umumnya, dalam hal penjualan, penerbit independen memiliki pasar yang lebih kecil dibandingkan dengan penerbit mayor atau penerbit besar.

 
Trik dan Tips agar menulis menjadi sebuah buku 

Uintuk bisa terlatih menulis menurut narasumber kita harus punya ketekunan dan perjuangan. Hal lain yang diperlukan adalah tekad dan motivasi yang kuat agar dapat menghadapi rintangan saat menjalani proses menulis.

Pada zaman sekarang dimana kemudahan informasi dan teknologi bisa dimanfaatkan untuk menulis diberbagai media. Tulisan-tulisan tersebut dikumpulkan dan bisa diterbitkan sebagai sebuah buku. 

Semua kalangan baik pelajar, mahasiswa, pegawai, guru, dosen, maupun wiraswasta. Menulis dan menerbitkan buku itu mudah, tidak serumit yg kita bayangkan. Apalagi kita sebagai seorang guru pasti bisa menulis baik fiksi maupun karya ilmiah. Guru memiliki banyak pengalaman yang bisa diceritakan dan pengalaman inspiratif tersebut perlu kita tulis dan terbitkan menjadi sebuah buku. Agar pengalaman kita menjadi bermanfaat bagi orang lain yaitu si pembaca. 

Ada kata-kata mutiara yang sangat memotivasi untuk terus menulis. motivasi. 

"Semua orang akan mati kecuali karyanya, maka tulislah sesuatu yang akan membahagiakan dirimu di akhirat kelak". - Ali bin Abi Thalib

"Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis". - Imam Al-Ghazali

Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat 

Jika kita ingin bisa menulis dan menerbitkan buku, ada beberapa hal yang perlu kita pahami. Yaitu 5 tahapan yang harus dilalui menerbitkan buku yaitu: 

1. Prawriting ( Tahap awal Menulis)

Jika kita ingin mulai menulis maka kita harus punya ide untuk menulis tentang apa. Ide ini bisa kita dapatkan dengan peka terhadap kejadian sekitar ( Pay attention). Kita harus lebih kreatif menuangkan hak-hak yang terjadi disekitar ke dalam tulisan. Untuk menambah wawasan dan kosakata kita dalam menulis maka kita juga harus banyak membaca buku. 

2. Drafting (Membuat naskah)

Setelah mendapatkan ide, kemudian menuangkan ide tersebut kedalam tulisan berupa draft. Tulislah mengenai apa yang kita sukai (Passion). Agar kita lebih bersemangat dalam menyelesaikan tulisan kita. Banyak yang bisa kita tulis bisa berupa artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya. Hak yang harus diperhatikan adalah bahwa penggunaan kata, majas, ekspresi dan judul yang menarik bagi pembaca.

3. Revisi

Setelah naskah berhasil kita buat. Maka langkah berikutnya adalah kita harus merevisinya.Merevisi naskah mana yang baik yang akan dipertahankan, naskah mana yang perlu dihilangkan, dan naskah mana yang perlu ditambahkan. 

4. Editting/ Swasunting

Setelah naskah kita revisi maka masuk tahapan berikutnya yaitu editting. Penulis melakukan pengeditan. Dalam proses ini kita hanya memperbaiki kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini juga dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit. Menghindari kalau masih ada kesalahan. Disini kita perlu untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai EBBI. 

5. Publikasi  

Jika tulisan kita sudah sampai berupa naskah buku. Dan sudah yakin maka siap memasuki tahap Publikasi atau penerbitan buku.

Ciri Khas Penerbit Indie
Jumlah Cetakan 
Penerbit indie hanya mencetak buku yang dipesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD ( Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dll.

Pemilihan Naskah yang diterbitkan 

Tidak pernah menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan. Naskah tidak melanggar undang-undang hak cipta dan karya sendiri. Tidak mengandung unsur plagiat. Serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi .
Profesionalitas 

Penerbit indie juga profesional. Dengan menjaga mutu Cover yang bagus, cerah dan mengkilat. Isi bukulun kertasnya halus. 
       
       4. Waktu Penerbitan

Penerbit indie akan segera memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah 
. Karena tidak melihat pasar tapi menghargai sebuah karya sebagai karya terbaik sang penulis. 
       
        5. Royalti

Penerbit indie umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat fb, Instagram, wa grup, Twitter, status, dll

        6. Biaya penerbitan

 Penerbit indie Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.

Syarat-Syarat Penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN 

1. Mengirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis beserta foto dan Sinopsis. 

2. Mengetik di A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf 
Arial, calibri atau Cambria dan masukkan dalam 1 file bisa dikirim ke email gusmukminin@gmail.com


Fasilitas yang ditawarkan : 
Dibuatkan cover buku, layout, Edit, sertifikat Penulis buku, PO buku. Dapat buku ISBN sesuai pesanan. Cetak 10 dapat 10 buku yg 2 buku ke PERPUSNAS tanggung jawab Kamila Press.
Karya yg mau cetak Naskahnya dalam bentuk word 
Urutkan : judul, kata pengantar, daftar isi, naskah sesuai urutan isi, Daftar pustaka jika ada, sinopsis, dan foto dan biodata penulis 
Harga Penerbitan buku di Kamila Press Lamongan ( harga sewaktu-waktu bisa berubah).

✓ Biaya Cetak buku A5, kertas Bookpapar (coklat halus) atau HVS putih  
(termasuk biaya ISBN, Layuot, edit, cover buku, PO buku, sertifikat). Minimal cetak 10 buku mulai 1 SEPTEMBER 2022. 
 
CETAK BUKU A5: 

A. 60 halaman: 

# Cetak 10 buku/ eksp. = 645.000 + Ongkir

B. 70 hlm:  

# Cetak 10 buku = 665.000 + Ongkir

C. 85 hlm : 

# Cetak 10 buku = 673.000 + Ongkir 

D. 90 hlm:

# Cetak 10 Buku = 728.000 + Ongkir 

E. 100 hlm: 

# Cetak 10.Buku = 738.000 + Ongkir

F. 125 hlm: 

# Cetak 10 buku = 764.000 + Ongkir 

G. 150 hlm= 

# Cetak 10 buku = 815.000 + Ongkir 

H. 200 hlm: 

# Cetak 10 buku = 855.000 + Ongkir 

I. 250 hlm:

# Cetak 10 buku = 915.000 + Ongkir 

J. 300 hlm:

# Cetak 10 buku = 970.000 + Ongkir

H. 350 hlm.

# Cetak 10 buku = 1.120.000 + Ongkir 


I. 400 hlm.

# Cetak 10 buku = 1.170.000 + Ongkir

J. 450 hlm.
# Cetak 10 buku = 1.220.000 + Ongkir

K. 500 hlm. 

#Cetak 10 = 1.270.000 + Ongkir 

# SETELAH CETAK 10 BUKU DENGAN JUMLAH HALAMAN DAN HARGA TERSEBUT, MAKA

Lebihnya dihitung harga cetak ulang ( CETAKAN BUKU KE-11 dst.): 

1. Cetak buku 60 hlm 
Harga @ 22.000
2. Cetak buku 70-75 hlm harga @23.000
3. Cetak buku 100 hlm. Harga @ 25. 000
4. Cetak buku 140 hlm harga @ 30.000
5. Cetak buku 150 hlm @ 31.000
6. Cetak buku 250 hlm. Harga @ 42.000
7. Cetak buku 300 hlm. Harga @ 47.000
8. Cetak 320 hlm. Harga @ 48.000
9. Cetak 340 hlm. Harga @ 50.000
10.Cetak 360 hlm. Harga @ 52.000
11. Cetak 380 hlm. Harga @ 55.000
12. Cetak 400 hlm. Harga @ 57.000
13. Cetak 420 hlm. Harga @ 59.000
14. Cetak 440 hlm. Harga @ 62.000
15. Cetak 480 hlm. Harga @ 65.000
16. Cetak 500 hlm. Harga @ 67.000

Ditambah ongkos kirim ketempat penulis. 

Besar pengharapan saya bisa mencetak satu buku solo. Melalui pelatihan ini saya punya impian baru yaitu menjadi seorang penulis. 

Tapin, 28 September 2022

 



Senin, 26 September 2022

Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis





Dokpri Flayer Kegiatan

Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Gelombang 27

Pertemuan Ke-16

Hari/ Tanggal : Senin, 26 Sepetmber 2022

Narasumber : Yulius RomaPatandean, S.Pd.

Moderator      : Sim Chung Wei,S.Pd

Materi             : Langkah Menyusun Buku secara Sistematis


Langkah Menyusun Buku secara Sistematis


Seperti biasa sebelum materi disampaikan. Moderator memperkenalkan narasumber melalui link berikut : https://romadean.blogspot.com/2021/01/profil.html. Narasumber merupakan alumni dari Pelatihan Belajar Menulis gelombang 9 dan Workshop Media Pembelajaran. Buku-buku yang telah ditulis oleh narasumber diantaranya : Guru Menulis Guru Berkarya (Penerbit Eduvation, 2020); Digital Transformation: Generasi Muda Indonesia Menghadapi Transformasi Dunia (Penerbit ANDI, 2020); Antologi Puisi Rona Korona Dalam Duka dan Ria (Penerbit Oase Pustaka, 2020); Antologi Menciptakan Pola Pembelajaran Efektif dari Rumah (Penerbit Tata Akbar, 2020); Antologi Kisah Inspiratif Sang Guru (Penerbit Pustaka Ilalang, 2020); Tetesan Di Ujung Pena (Penerbit Eduvation, 2021); Merajut Asa Di Badai Korona (Penerbit Gemala, 2021), Flipped Classroom: Membuat Peserta Didik Berpikir Kritis, Kreatif, Mandiri, dan Mampu Berkolaborasi dalam Pembelajaran yang Responsif (Penerbit ANDI, 2021), Metode Belajar Online: Kiat Sukses dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) (YPTD, 2021); Antologi Cerpen Nostalgia (Catatan Pena, 2021); CLBK (Coba, Lakukan, Budayakan, Konsisten) Tips, Cara, Metode dan Strategi Menulis (YPTD, 2021); Guru Penggerak (Nyalanesia, 2022)


Dilanjutkan perkenalan sendiri oleh narasumber.”Nama lengkap saya *Yulius Roma Patandean, S.Pd., M.Pd. Seorang guru bahasa Inggris dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Beberapa karya tulisan bentuk buku sudah dipaparkan juga di atas oleh koko @⁨Sim Chung Wei⁩ . Saat ini masih sementara menggarap 2 buku, yakni *Perjalanan Implementasi Kurikulum Merdeka* dan *Antologi Puisi Kemerdekaan*. Buku pertama adalah pengalaman menjadi instruktur kurikulum merdeka sementara buku kedua adalah bagian dari program pengembangan literasi di sekolah yang saya gagas dan resmikan tepat pada tanggal 17 Agustus 2022 yang lalu. Saya mengadakan lomba menulis puisi dan semua penulis diberi penghargaan pada upacara HUT RI tersebut.” 


Dalam paparannya narasumber menyampaikan 

Cara mengedit dan menyusun naskah tulisan

 

1. Mendeley 


Menurut Wikipedia, Mendeley adalah program komputer dan web yang dikembangkan Elsevier untuk mengelola dan berbagi makalah penelitian, mencari data penelitian, dan bekerja sama secara daring. 

Keberhasilan seorang penulis pemula terletak pada usahanya untuk mengembangkan gaya serta proses yang sesuai bagi dirinya. 


2. Referensi


Mencari referensi, mendengarkan saran serta membaca contoh-contoh tulisan dari penulis pemula yang telah berhasil. 


3. Menulis 


 Mulailah menulis. Tuliskan beberapa kata dan lanjutkan. Om Jay pernah menyampaikan “Teruslah  menulis dan buktikan apa yang terjadi"


4. Menghindari kejenuhan dengan terus menulis, juga mengedit naskah. 


Segala sesuatu harus dimulai dari langkah awal yaitu mencoba. Kita tidak akan pernah tahu sebuah keberhasilan sebuah tulisan jika kita tidak memulai mencoba dan mengeditnya.


5. Menulis dengan cara yang disukai


Ketika kita menulis, kita akan menemukan apa yang kita sukai. kita akan memutuskan urutan apa yang ingin dilakukan, dan kita akan mempelajari alat dan perangkat lunak penulisan mana yang paling cocok untuk kita gunakan. Dengan tujuan, akan membuat naskah buku lebih mudah untuk diselesaikan.


6.  Mengedit naskah dengan fasilitas Microsoft Word.


Berikut ini dibagikan narasumber tentang  tutorial mengedit naskah tulisan. Llewat channel YouTube beliau yaitu : 


https://youtu.be/eePQwyHAcjw


https://youtu.be/jXPr59aWJSc 


7. Bagikan pengalaman agar memotivasi orang lain untuk  memulai menulis


Setelah kita menemukan gaya/cara mengedit naskah tulisan dan melakukannya beberapa kali, tentunya kita akan memiliki wawasan sendiri untuk terus dipraktekkan dan kalau perlu dibagikan kepada orang lain. Dunia menulis terus berkembang, dan siapa pun yang telah menulis. Baik buku solo, antologi, fiksi atau non fiksi, pasti akan memiliki pengalaman berharga untuk dilakukan dan dibagikan.


8. Temukan ide dari berbagai pengalaman yang ditemukan dan dirasakan.


Sebuah buku yang bagus memiliki ide buku yang bagus pula untuk memulainya. Kita dapat menulis sesuatu dengan ide apapun, tetapi terkadang ide itu tidak cukup untuk menyelesaikan keseluruhan buku. Maka, keterampilan menyusun naskah buku yang berserakan sangat penting.  Karena hal ini akan membantu menyambungkan ide-ide dari bab-bab yang ada.


9. Harus punya motivasi yang kuat untuk memiliki buku solo

    

10. Tetap harus melakukan pengeditan meskipun ini adalah sesi paling membuat jenuh dan memakan waktu. Pantang menyerahlah kuncinya.



“ Seorang penulis lima buku kemungkinan besar lebih terkenal dari pada Penulis yang hanya menerbitkan satu buku” .Demikian Narasumber menutup materi malam ini dengan sebuah motivasi. 


                   Biar irit jalan kaki
                lelah dan cepek akan kau rasakan
                Lakukan edit  tulisan diri 
                Jangan menyerah sebelum ditayangkan 
                
                                                                                    Tapin, 26 September 2022

Sabtu, 24 September 2022

Konsep Buku Non Fiksi

                       Dokpri Player Kegiatan

Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Gelombang ke-27 

Pertemuan ke-15

Hari/ Tanggal : Jum'at, 23 September 2022 

Narasumber : Musiin, M.Pd. 

Moderator : Arofiah Afifi 

Materi : Konsep Buku Non fiksi

Konsep Buku Non Fiksi

Diawali perkenalan narasumber oleh moderator. Narasumber malam ini adalah Ibu Musiin, M.Pd. , berasal dari Kota Tahu Takwa alias Kediri.  

Sejak tahun 1998, Bu Iin -panggilan akrab Narasumber, mengajar bahasa Inggris SMP Negeri 1 Tarokan Kabupaten Kediri Jawa Timur.

Kecintaan beliau terhadap profesi guru Bahasa Inggris mengantarkan beliau lolos sebagai peserta dalam Short Course di SEAMEO RELC Singapura tahun 2015.

Untuk sekarang ini, Bu Iin  bergabung dalam Program Guru Penggerak menjadi Pengajar Praktik Angkatan 4 untuk Wilayah Kabupaten Kediri.

Pengertian Non Fiksi 

Menurut Wikipedia Nonfiksi adalah klasifikasi untuk setiap karya informatif (sering kali berupa cerita) yang pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disajikan.

ciri-ciri buku non fiksi 

1. Menggunakan Bahasa Yang Baku Atau Formal       

2. Menggunakan bahasa yang denotatif.

3. Isi buku berkaitan dengan fakta

4. Tulisan bersifat ilmiah popular

5. Hasil penemuan atau yang sudah ada

Contoh-contoh Buku Non Fiksi 

1. Buku Pedoman

2. Buku Teks

3. Buku Pelajaran

4. Buku Motivasi

5. Buku Filsafat

6. Buku Sains Populer

7. Kamus

8. Ensiklopedia

10. Biografi

11. Otobigrafi

12. Memoar

Pola Penulisan Buku Non Fiksi

Memurut Narasumber penulisan buku nonfiksi ada 3 pola yakni:

1. Pola Hierarkis 

Buku disusun berdasarkan tahapan dari mudah ke sulit atau dari sederhana ke rumit

Contoh: Buku Pelajaran

2. Pola Prosedural 

Buku yang  disusun berdasarkan urutan proses.

Contoh: Buku Panduan

3. Pola Klaster 

Buku disusun secara poin per poin atau butir per butir. Pola ini diterapkan pada buku-buku kumpulan tulisan atau kumpulan bab yang dalam hal ini antar bab setara. 

Cara menemukan ide untuk ditulis menjadi Buku Non Fiksi 

Menurut narasumber, untuk  melanjutkan dari tema menjadi sebuah ide yang menarik, penulis bisa mendapatkan dari berbagai hal, contohnya 

1. Pengalaman pribadi

2. Pengalaman orang lain

3. Berita di media massa

4. Status Facebook/Twitter/Whatsapp/Instagram

5. Imajinasi

6. Mengamati lingkungan

7. Perenungan

8. Membaca buku

9. Survey

10. Wawancara

 langkah-langkah penulisan buku nonfiksi

Proses penulisan buku nonfiksi terdiri dari 5 langkah, yakni

1. Pratulis

  • Menentukan tema
  • Menemukan ide 
  • merencanakan jenis tulisan 
  • Mengumpulkan bahan tulisan
  • Bertukar pikiran
  • Menyusun daftar
  • Meriset
  • Membuat Mind Mapping
  • Menyusun kerangka

2. Menulis Draf

3. Merevisi Draf

4. Menyunting Naskah

5. Menerbitkan

Contoh Kerangka Non Fiksi karya Narasumber 

BAB 1 Penggunaan Internet Di Indonesia

A. Pembagian Generasi Pengguna Internet

B. Karakteristik Generasi Dalam Berinternet

BAB 2 Media Sosial

A. Media Sosial

B. UU ITE

C. Kejahatan di Media Sosial

BAB 3 Literasi Digital

A. Pengertian

B. Elemen

C. Pengembangan

D. Kerangka Literasi Digital

E. Level Kompetensi Literasi Digital

F. Manfaat

G. Penerapan Literasi Digital Pada Lintas Geerasi

H. Kewargaan Digital


BAB 4 Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara

A. Keluarga

B. Sekolah

C. Masyarakat

BAB 5 Literasi Digital Untuk Membangun Digital Mindset Warganet +62

A. Perkembangan Gerakan Literasi Digital Di Indonesia

B. Literasi Digital Tanpa Digital Mindset Di Indonesia

C. Membangun Digital Mindset Warganet +62

Kerangka Buku Non Fiksi 

Dalam menulis isi buku berdasarkan kerangka yang dibuat, menurut narasumber kita bisa  mengikuti nasihat Pak Yulius Roma Patandean di Channel beliau (https://www.youtube.com/watch?v=eePQwyHAcjw&feature=youtu.be)

Anotomi Buku Non Fiksi

1. Halaman Judul

2. Halaman Persembahan (OPSIONAL)

3. Halaman Daftar Isi

4. Halaman Kata Pengantar (OPSIONAL, minta kepada tokoh yang berpengaruh)

5. Halaman Prakata

6. Halaman Ucapan Terima Kasih (OPSIONAL)

7. Bagian /Bab

8. Halaman Lampiran (OPSIONAL)

9. Halaman Glosarium

10. Halaman Daftar Pustaka

11. Halaman Indeks

12. Halaman Tentang Penulis


Demikian lah resume saya  untuk pertemuan ke-15. 


Jalan - jalan ke pabrik Conpeksi 

Mampir sebentar membeli mukena 

Senang hati belajar buku non fiksi 

Semangat belajar dan pasti berguna 


Tapin, 23 September 2022





Rabu, 21 September 2022

Kaidah Pantun


 Dokpri flyer Kegiatan Pelatihan BM PGRI

Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Gelombang 27 
Pertemuan ke-14
Hari/ Tanggal: Rabu, 22 September 2022
Narasumber : Miftahul Jadi,S.Pd. 
Moderator.    : Lely Suryani,S.Pd.SD
Materi.            : Kaidah Pantun

 Kaidah Pantun 

 Bismillah aku awali 
 Berharap mendapat berkah 
 Belajar Pantun senang sekali
 Bersama Bu Lely dan Pa Miftah

Malam ini saya sangat senang sekali. Materi kaidah Pantun hal yang menyenangkan hati. Diawali dengan pembukaan oleh moderator Bu lely. Dilanjutkan perkenalan oleh pemateri. Ternyata nama beliau dipanggil bukan Pa Jani. Akan tetapi Pa Miftah. Gelombang 17 Pelatihan BM PGRI. 

Ternyata penyebutan pantun ini, berbeda- beda tiap daerah. Misalnya saja di Sunda disebutnya "Paparikan". Ada yang empat  bait ada yang dua bait. 

Pada tanggal 17 Desember 2020 lalu, UNESCO mengakui pantun sebagai warisan budaya tak benda. Pada awalnya pantun adalah tradisi lisan. Seiring berkembangnya zaman, pantun pun "naik kelas". Tidak hanya dituturkan saja dalam kehidupan sehari-hari, sekarang pantun sudah dibukukan, dilombakan dalam berbagai event, serta diselipkan pada berbagai kegiatan. Terutama di kegiatan seminar-seminar seputar pandidikan pasti berpantun. 

Pemateri memberikan presentasi.  Lewat link dibawah ini. 
https://anyflip.com/wiirj/vdws/

Dalamnya berisi tentang :

1. Pengertian Pantun 

 
                  Dokpri screnshoot materi  

2.  Ciri-Ciri Pantun

                       Dokpri Gambar di WAG

Saya baru ngeh, ternyata pantun itu harus a-b-a-b. Wah, sangat bermanfaat. Saya biasanya bikin pantun asal saja. Asal nada ujungnya sama. Alhamdulillah,  dapat ilmu baru.  Ternyata yang saya bikin tidak sepenuhnya salah. Seharusnya saya menyebutnya syair bukan pantun. Seperti yang disampaikan narasumber tentang perbedaan Pantun dengan karya sastra  lainnya.

3. Perbedaan Pantun dengan yang lainnya


                    Dokpri gambar di WAG 

4. Cara Mudah menulis pantun 


                    Dokpri gambar di WAG 


Pantun yang paling saya ingat adalah 

Berakit-rakit ke hulu  
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu 
Bersenang-senang kemudian 

Sekarang saya mau belajar bikin pantun 

Kain katun beli di tatakan 
Jangan lupa lemari di isi 
Kaidah pantun  yang diajarkan 
Sungguh  berguna menjaga tradisi 

Pantun yang saya buat ini namanya sajak paruh. Dikarenakan akhirannya dua huruf yang sama. apabila empat huruf yang sama namanya sajak penuh. 

Bunyi akhir disebut rima.
Ada berbagai jenis Rima dalam pantun
1. Rima akhir
2. Rima awal dan akhir  
3. Rima awal ,tengah dan akhir 
4. Rima lengkap 

Trik membuat pantun adalah selain harus menguasai kaidah pantun. Tak kalah penting adalah menguasai perbendaharaan kata. Semakin banyak kata yang rimanya sama dikusia semakin mudah membuat pantun. semisal kata lari ,bisa jari, hari, teri, sari ,dan sebagainya. 

Agar lebih mudah buatlah isinya dahulu baru sampirannya. 
Ada tips yang lain juga,menurut narasumber bahwa dalam membuat pantun kita harus: 

1. Menghindari penggunaan nama orang dalam membuat pantun.

2. Menghindari penggunaan nama merk dagang.

3. Menghindari pengulangan kata di tiap barisnya.

 
Kelapa tua daunnya mati
Hangat  mentari  sudah biasa
Apa tanda kasih sejati, 
Akan teringat sepanjang masa. 

Wah, ternyata sudah juga ya . Selain rimanya harus sama. Isi sampiran baris pertama dan kedua pun harus sama. Pantun diatas tentu tidak memenuhi kaidah berpantun. Kelapa mati kok nggak nyambung dengan mentari sudah biasa. 
Harus lebih banyak belajar dan berlatih lagi. Luar biasa pertemuan malam ini. Banyak hal yang sangat bermanfaat buat saya, penulis pemula. 


Menjawab tantangan malam ini  : 
Mengambil salah satu topik di PMM yaitu asesmen. Salah satunya adalah asesmen diagnostik  


Kemaren kupetik buah sekeranjang 
Ku bentuk menjadi sebuah riasan
Asesmen diagnostik istilah sekarang
Untuk penilaian diawal pembelajaran

Alhamdulillah berakhir materi malam ini. Sangat banyak pelajaran yang diberi. Semoga bisa menjadi lebih baik lagi. 



Tapin, 22 September 2022


Senin, 19 September 2022

Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan


Dokpri dari WAG Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Gelombang 27
Pertemuan ke-13
Hari/Tanggal     : Senin, 19 September 2022
Narasumber       : Susanto, S.Pd.
Moderator          : Purbaniasita K.S, S.Pd.
Materi                 : Proofreading Sebelum Menerbitkan Tulisan

        Malam ini saya sangat senang, karena bisa mendapatkan materi dari Pak D Sus. Saya mengenal beliau lewat tantangan Om Jay. Pak D Sus memperkenalkan dirinya sebagai berikut : 
Nama lengkap saya, Susanto. Membuat blog pada tahun 2009, namun benar-benar 'ngeblog' sejak pandemi Covid 19 Melanda negeri kita dan belahan dunia lainnya tahun 2020. 

Menggunakan nickname Pak D Antok, Pak D Susanto, Pak D Sus, dan panggilan dalam komunitas penulis adalah Pak D saja. D singkatan dari 'Dhe', kependekan dari kata 'Gedhe' yang berarti besar atau tua. Saya anak tertua, oleh karena itu, anak-anak adik saya memanggil saya Pak Dhe atau Pak Gedhe. 

Selain itu, D adalah nama desa Abjad di Kabupaten Musi Rawas. Huruf D dirangkai dengan kata "Tegalrejo" adalah nama desa tempat saya tinggal sejak tahun 2006 hingga sekarang. Karena nama Susanto dalam komunitas guru tidak hanya satu, saya yang tinggal di D sering dipanggil dengan nama Susanto D, artinya Susanto yang tinggal di desa D. Akhirnya huruf D yang diucapkan De menjadi 'brand' pada blog maupun komunikasi dengan sesama blogger di grup Whatsapp. 

Saya lahir di Gombong Kebumen pada tanggal 29 Juni. Tahun ini genap usia saya yang ke-50. Bekerja sebagai pendidik di SDN Mardiharjo, Kecamatan Purwodadi, Kab. Musi Rawas sejak tahun 2017. Sebelumnya pernah menjabat sebagai kepala SDN 2 Selangit (2008-2012), SDN Purwodadi (2012-2013), dan SDN Rejosari (2013-2017). Tahun 1993 menjadi guru muda di SDN 1 Batu Kucing (Musi Rawas Utara) sampai dengan tahun 2006. Tahun 2006 mutasi ke SDN Padang Lalang.

Penulis pernah belajar di SDN Srampadan Gombong (1983), SMPN 2 Gombong (1986), SPGN Kebumen (1989), D2 PGSD UNS (1992), STKIP PGRI Lubuklinggau (2006), UT UPBJJ Palembang (2017).

Penulis dapat dihubungi melalui email susanto_eni@yahoo.com, sus.54nto@gmail.com, dan susanto963@guru.sd.belajar.id

        Benar kiranya yang dibilang moderator cantik Bu Chita. Pak D Sus adalah "Polisi Bahasa". Ada satu tulisan saya di kompasiana.com beliau berikan masukan. Senang rasanya ada yang memperhatikan tulisan kita. Materi dibuka dengan sebuah analisis satu paragraf, yang berbunyi sebagai berikut : " Pada hari Minggu, 18-09-2022 suamiku bersama teman-temannya. Mengadakan memancing ikan mas. Biasanya hari libur digunakan untuk libur bersama." yang beliu kutip dari kompasiana. Ada beberapa alternatif jawaban yang diberikan peserta. Kegiatan menganalisis  tulisan inilah menurut narasumber merupakan kegiatan proofreading. 
        Seorang penulis menurut narasumber harus menjadi prooffreader bagi tulisannya sendiri. Terutama sebelum ditayangkan. Narasumber memaparkan juga bahwa tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami. Ia harus dapat mengenali:
1) apakah sebuah kalimat efektif atau tidak
2) susunannya sudah tepat atau belum
3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak.
Kapan kita melakukan  editing bagi tulisan kita ? yaitu ketika tulisan sudah jadi. Agar ide yang berhamburan tidak terhenti ditengah jalan. 
        Menurut  narasumber ada hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proofreading. 
Langkah Pertama
Merevisi draf awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan, menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.

Langkah Kedua
Merevisi penggunaan bahasa: kata, frasa, dan kalimat serta susunan paragraf untuk meningkatkan aliran teks.

Langkah Ketiga
Memoles kalimat untuk memastikan tata bahasa yang benar, sintaks yang jelas, dan konsistensi gaya. Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.

Langkah Keempat
1.  Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2.  Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3.  Konsistensi nama dan ketentuannya
4.  Perhatikan judul bab dan penomorannya 

Berikut beberapa ejaan KBBI online yang dikumpulkan narasumber dan ditulis di presentasi beliau: 


Dokpri WAG Pelatihan Belajar Menulis PGRI


Dokpri WAG Pelatihan Belajar Menulis PGRI



Dokpri WAG Pelatihan Belajar Menulis PGRI

        Apa yang saya bisa ambil pelajaran malam ini adalah bahwa ketika kita ingin menulis sesuatu tuangkanlah tanpa ragu tulisan kita salah. Lakukan pengeditan ketika tulisan tersebut telah selesai. Dengan terus belajar dan membaca karya orang lain,akan meningkatkan kemampuan kita dalam menulis. Ditambah tentunya dengan mau mengupgrade diri ke arah yang lebih baik. 
         
        Beli kue sus ke tetangga 

        Beli mentega di pasar lama

        Pak D Sus sungguh luar biasa 

        Materi dan pengalamannya sangat berharga 
                     
                                                                                            Tapin, 19 September 2022


 

Sabtu, 17 September 2022

Menulis Semudah Ceplok Telor

Dokpri Player PBM Gel 27 di WAG

Pelatihan Belajar Menulis PGRI 
Gelombang 27
Pertemuan ke-12
Hari/Tanggal      : Jum'at,16 September 2022
Narasumber       : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno,SH
Moderator          : Widya Setianingsih
Materi                : Menulis Semudah Ceplok Telor

Menulis Semudah Ceplok Telor

             Telor ceplok,kok pas ya permintaan anak saya dengan judul materi hari ini. Masakan paling mudah nggak pakai ribet. Menarik materi malam ini. Bagaimana sih bisa menulis itu semudah ceplok telor? Penasaran kan, yuks kita ikuti ceritanya.

       Narasumber memaparkan bahwa untuk menjadi penulis hebat itu adalah membaca dan berlatih menulis setiap hari. Menulislah setiap hari agar anda akan mendapatkan manfaatnya kelak. Hal ini sangat benar. Setelah saya mengikuti tantangan Om Jay menulis dikompasiana.com. Sampai hari ini adalah hari ke- 29. Banyak hal yang saya rasakan. Dengan saya membaca tulisan teman-teman yang dibagikan  di WAG. Maupun tulisan lain yang lalu lalang di Kompasiana.com. Saya menjadi lebih percaya diri dalam menulis. Pengetahuan saya bertambah. dan waktu saya diisi dengan hal yang lebih bermanfaat. Saya mulai berani mulai ikutan menulis di buku antalogi. Senang rasanya melihat narasumber yang bisa membagikan buku beliau sendiri kepada Kepala Dinas Pendidikan di daerah beliau di NTT.

     Ada yang menarik dari cerita narasumber,bahwa beliau jarang sekali menulis di blog, karena trauma gara-gara tulisan beliau diambil oleh orang yang tak bertanggung-jawab. Hal ini memberika pelajaran yang sangat berharga bagi saya. Sebagus apapun karya seseorang, janganlah kita ambil tanpa disertai sumber bacaan. Hindari flagiasi, seperti motivasi dari moderator bahwa "Kita tidak akan faham takdir tulisan kita akan menghilir kemana, tapi dengan tetap terus menulis insyaallah tulisan kita akan sampai pada takdir yang indah". Believe or not is yours.. prove it.Tentu saja dengan menjaga keaslian tulisan kita. 

      Kali ini narasumber memberikan bocoran tulisan beliau hari ke-3 yang didalamnya terdapat kata-kata motivasi dari Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd. “Sebuah tulisan tidak bisa langsung sekali jadi, kita perlu menata kalimat demi kalimat yang mudah dipahami”. Dalam menulis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu pemilihan kata,penulisan kalimat dan penyusunan paragraf. 

             Pada sesi tanya jawa nara sumber menjawab beberapa pertanyaan. Ada pertanyaan tentang apakah tema harus seragam atau boleh variasi pada saat membuat buku dalam kumonitas. Narasumber menjawab "Saya pernah buat dalam komunitas keduanya sah. Ada yang memiliki tema, ada yang tidak." Pertanyaan berikutnya tentang bagaimana menjaga konsistensi dalam menulis. Narasumber menjawab " Sebagai seorang muslim, tentu kita sering kita dengar istiqomah dalam beribadah. Semakin kita istiqomah dalam beribadah Allah akan memberikan kita hidup yang berkah. Begitupun dengan menulis, Kalau Ibu malas nulis, manfaat FB. Ibu bisa lihat Facebook saya Lilis Sutikno (Mbak Pipin) Hampir setiap hari saya nulis di FB. Kalau mau buat proyek besar menulis, entah buku, ataupun karya tulis ilmiah saya biasa ambil dari FB

   Dengan hubungannya tentang plagiasi,ada pertanyaan terkait  penulisan referensi. Apakah dalam pembuatan buku apakah seperti kita membuat makalah, ataukah mencantumkan daftar pustaka saja Narasumber menjawab : " Di belakang buku diberikan lagi Daftar Pustaka agar buku kita bisa mendapatkan angka kredit. Buku saya lebih kepada kisah inspirasi tetapi karena inspirasinya banyak dalam bidang pendidikan maka di belakangnya saya kasih Daftar Pustaka. Buku yang saya tulis masuk dalam buku pendidikan. Padahal aslinya saya hanya nulis menyalurkan hobi, dan kebetulan ada ilmu mengajar yang saya muat dalam kisah itu" 

          Ini yang menarik,jika kita ingin menulis sebuah buku berapa halaman baru bisa naik cetak tanya Pa M.Abd Rahim dari Surabaya. Narasumber  menjawab : "Minimal 100 halaman, untuk mendapat ISBN. " Menulis itu mudah bahkan sangat mudah, sehingga saya mengibaratkan Menulis itu semudah ceplok telur kita bisa menulis apa saja. Perlu latihan untuk menulis setiap saat, Jangan mencari waktu luang untuk menulis. Tetapi luangkan waktu kita untuk menulis agar terlatih dan terampil untuk mengolah kata demi kata hingga merangkai kalimat demi kalimat dengan sempurna" Narasumber menambahkan lagi  “Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah.” (Imam Ghozali) "

        Narasumber memberikan motivasi dengan menceritakan bahwa beliau sudah merasakan dari hasil menulisnya.  Buku perdana beliau  telah cetak lebih dari tiga ribu buku. Cetak pertama seribu buku, terus sampai sekarang diproduksi dan terus ada yang membeli lewat postingan Facebook beiau.

        Moderator menutup kegiatan pelatihan malam ini dengan sebuah diksi "Malam semakin lelah dan bersiap menuju peraduan. Keharuman mimpi melambai mesra mengajak kita untuk segera menuju pelukan malam".

        Sejatinya menulis adalah j=kegiatan yang harus diawali dari sebuah niat untuk memberikan manfaat. Terus belajar dan mengupgrade diri akan menjadikan setiap tulisan kita semakin hari semakin menemukan kekhasannya. Konsisten tentu kunci utama .Saya tutup resume saya malam ini dengan sebuah pantun : 

        Jika  telor ingin dimakan

        Masak dulu  baru hidangkan

        Jika  ingin terkenal sepanjang zaman

        Buatlah sebuah karya melalui tulisan 


         Membeli manggis  ke Marabahan 

         Mampir sebentar  membeli papan

        Terima kasih Bu Lilis atas  materi yang disampaikan

         Bu Widya, jumpa lagi janganlah bosan    

                                                                            Tapin, 16 September 2022

        

        

        

         

        



        



Jurnal Refleksi Dwimngguan Penutupan Pendidikan Guru Penggerak

  Kartu Ucapan selamat dari SDN Antasari Kamis, 03 Agustus 2023 Assalamu'alaikum wr.wb. Salam dan Bahagia Tergerak, bergerak menggerakka...