Arsip Blog

Sabtu, 17 September 2022

Menulis Semudah Ceplok Telor

Dokpri Player PBM Gel 27 di WAG

Pelatihan Belajar Menulis PGRI 
Gelombang 27
Pertemuan ke-12
Hari/Tanggal      : Jum'at,16 September 2022
Narasumber       : Dra. Lilis Ika Herpianti Sutikno,SH
Moderator          : Widya Setianingsih
Materi                : Menulis Semudah Ceplok Telor

Menulis Semudah Ceplok Telor

             Telor ceplok,kok pas ya permintaan anak saya dengan judul materi hari ini. Masakan paling mudah nggak pakai ribet. Menarik materi malam ini. Bagaimana sih bisa menulis itu semudah ceplok telor? Penasaran kan, yuks kita ikuti ceritanya.

       Narasumber memaparkan bahwa untuk menjadi penulis hebat itu adalah membaca dan berlatih menulis setiap hari. Menulislah setiap hari agar anda akan mendapatkan manfaatnya kelak. Hal ini sangat benar. Setelah saya mengikuti tantangan Om Jay menulis dikompasiana.com. Sampai hari ini adalah hari ke- 29. Banyak hal yang saya rasakan. Dengan saya membaca tulisan teman-teman yang dibagikan  di WAG. Maupun tulisan lain yang lalu lalang di Kompasiana.com. Saya menjadi lebih percaya diri dalam menulis. Pengetahuan saya bertambah. dan waktu saya diisi dengan hal yang lebih bermanfaat. Saya mulai berani mulai ikutan menulis di buku antalogi. Senang rasanya melihat narasumber yang bisa membagikan buku beliau sendiri kepada Kepala Dinas Pendidikan di daerah beliau di NTT.

     Ada yang menarik dari cerita narasumber,bahwa beliau jarang sekali menulis di blog, karena trauma gara-gara tulisan beliau diambil oleh orang yang tak bertanggung-jawab. Hal ini memberika pelajaran yang sangat berharga bagi saya. Sebagus apapun karya seseorang, janganlah kita ambil tanpa disertai sumber bacaan. Hindari flagiasi, seperti motivasi dari moderator bahwa "Kita tidak akan faham takdir tulisan kita akan menghilir kemana, tapi dengan tetap terus menulis insyaallah tulisan kita akan sampai pada takdir yang indah". Believe or not is yours.. prove it.Tentu saja dengan menjaga keaslian tulisan kita. 

      Kali ini narasumber memberikan bocoran tulisan beliau hari ke-3 yang didalamnya terdapat kata-kata motivasi dari Dr. Wijaya Kusuma, M.Pd. “Sebuah tulisan tidak bisa langsung sekali jadi, kita perlu menata kalimat demi kalimat yang mudah dipahami”. Dalam menulis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu pemilihan kata,penulisan kalimat dan penyusunan paragraf. 

             Pada sesi tanya jawa nara sumber menjawab beberapa pertanyaan. Ada pertanyaan tentang apakah tema harus seragam atau boleh variasi pada saat membuat buku dalam kumonitas. Narasumber menjawab "Saya pernah buat dalam komunitas keduanya sah. Ada yang memiliki tema, ada yang tidak." Pertanyaan berikutnya tentang bagaimana menjaga konsistensi dalam menulis. Narasumber menjawab " Sebagai seorang muslim, tentu kita sering kita dengar istiqomah dalam beribadah. Semakin kita istiqomah dalam beribadah Allah akan memberikan kita hidup yang berkah. Begitupun dengan menulis, Kalau Ibu malas nulis, manfaat FB. Ibu bisa lihat Facebook saya Lilis Sutikno (Mbak Pipin) Hampir setiap hari saya nulis di FB. Kalau mau buat proyek besar menulis, entah buku, ataupun karya tulis ilmiah saya biasa ambil dari FB

   Dengan hubungannya tentang plagiasi,ada pertanyaan terkait  penulisan referensi. Apakah dalam pembuatan buku apakah seperti kita membuat makalah, ataukah mencantumkan daftar pustaka saja Narasumber menjawab : " Di belakang buku diberikan lagi Daftar Pustaka agar buku kita bisa mendapatkan angka kredit. Buku saya lebih kepada kisah inspirasi tetapi karena inspirasinya banyak dalam bidang pendidikan maka di belakangnya saya kasih Daftar Pustaka. Buku yang saya tulis masuk dalam buku pendidikan. Padahal aslinya saya hanya nulis menyalurkan hobi, dan kebetulan ada ilmu mengajar yang saya muat dalam kisah itu" 

          Ini yang menarik,jika kita ingin menulis sebuah buku berapa halaman baru bisa naik cetak tanya Pa M.Abd Rahim dari Surabaya. Narasumber  menjawab : "Minimal 100 halaman, untuk mendapat ISBN. " Menulis itu mudah bahkan sangat mudah, sehingga saya mengibaratkan Menulis itu semudah ceplok telur kita bisa menulis apa saja. Perlu latihan untuk menulis setiap saat, Jangan mencari waktu luang untuk menulis. Tetapi luangkan waktu kita untuk menulis agar terlatih dan terampil untuk mengolah kata demi kata hingga merangkai kalimat demi kalimat dengan sempurna" Narasumber menambahkan lagi  “Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah.” (Imam Ghozali) "

        Narasumber memberikan motivasi dengan menceritakan bahwa beliau sudah merasakan dari hasil menulisnya.  Buku perdana beliau  telah cetak lebih dari tiga ribu buku. Cetak pertama seribu buku, terus sampai sekarang diproduksi dan terus ada yang membeli lewat postingan Facebook beiau.

        Moderator menutup kegiatan pelatihan malam ini dengan sebuah diksi "Malam semakin lelah dan bersiap menuju peraduan. Keharuman mimpi melambai mesra mengajak kita untuk segera menuju pelukan malam".

        Sejatinya menulis adalah j=kegiatan yang harus diawali dari sebuah niat untuk memberikan manfaat. Terus belajar dan mengupgrade diri akan menjadikan setiap tulisan kita semakin hari semakin menemukan kekhasannya. Konsisten tentu kunci utama .Saya tutup resume saya malam ini dengan sebuah pantun : 

        Jika  telor ingin dimakan

        Masak dulu  baru hidangkan

        Jika  ingin terkenal sepanjang zaman

        Buatlah sebuah karya melalui tulisan 


         Membeli manggis  ke Marabahan 

         Mampir sebentar  membeli papan

        Terima kasih Bu Lilis atas  materi yang disampaikan

         Bu Widya, jumpa lagi janganlah bosan    

                                                                            Tapin, 16 September 2022

        

        

        

         

        



        



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jurnal Refleksi Dwimngguan Penutupan Pendidikan Guru Penggerak

  Kartu Ucapan selamat dari SDN Antasari Kamis, 03 Agustus 2023 Assalamu'alaikum wr.wb. Salam dan Bahagia Tergerak, bergerak menggerakka...