Arsip Blog

Rabu, 28 Juni 2023

Program LOKAKARYA 7

 Program Kamil Berjaya 

Kamis Literasi Belajar Sepanjang Hayat SDN Antasari

Oleh : Rubiana Dewi, S.Pd.I 

Calon Guru Penggerak  Angkatan 7 SDN Antasari Kabupaten Tapin 


  1. Latar Belakang

Program Kamis Literasi Belajar Sepanjang Hayat ( KAMIL BERJAYA) merupakan kegiatan kokurikuler. Dilaksanakan setiap hari Kamis sebelum pembelajaran di mulai. 

Program ini dilatarbelakangi dari hasil rapor Pendidikan di SDN Antasari untuk capaian literasi di tahun 2023 adalah 56,25. Sehingga perlu upaya mendorong lebih banyak peserta didik dalam mencapai kompetensi minimum. Melalui program literasi ini diharapkan dapat meningkatkan capaian kemampuan literasi di SDN Antasari.

  1. Tujuan

Tujuan Umum : Membentuk profil murid yang mandiri dan bernalar kritis. 

Tujuan Khusus : 

  1. Meningkatkan kemampuan literasi peserta didik. 

  2. Membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab terhadap    bacaan yang mereka pilih. 

  3. Melatih peserta didik untuk berefleksi terhadap kegiatan yang dilakukan. 

  4. Ajang menggali bakat dan minat peserta didik dalam bidang literasi.

  1. Kelengkapan Struktur Program

  1. Program ini melibatkan Kepala sekolah, Petugas Perpustakaan Seluruh dewan guru dan murid. 

  2. Lini masa Perencanaan 

  1. Program ini melibatkan Kepala sekolah, Petugas Perpustakaan Seluruh dewan guru dan murid 

  2. Lini masa Perencanaan. Melalui diskusi bersama murid dan dewan guru terciptalah program literasi. Dimana Sehari sebelum Pelaksanaan Literasi murid menyiapkan satu buku yang ingin dibacanya di kegiatan literasi. Bisa dari meminjam buku di perpustakaan atau membawa buku yang dia punyai dari rumah. Pelaksanaan 15 Menit sebelum Pembelajaran di Hari Kamis. Dipimpin satu guru untuk memandu kegiatan membaca bersama, setiap kelas dibimbing wali kelasnya masing-masing membaca di tempat murid inginkan apakah di beranda kelas atau didalam kelas sesuai keinginan murid. 15 menit berikutnya setiap wali kelas membimbing murid untuk mengisi jurnal literasi yang telah disiapkan yang berisi catatan Hari/tanggal judul buku dan isi buku yang dia baca untuk kelas 3,4,5 dan 6. Sedangkan untuk kelas 1 dan 2 menyebutkan kosakata baru yang dia temui dari buku yang dibaca. Satu bukan sekali diadakan nonton bersama film dokumenter / Mendengarkan kisah(Cerita) dari perwakilan murid /Guru. Tiga bulan sekali membuat satu karya sesuai bakat dan minat peserta didik. Tiap akhir semester semua karya akan dipajang di pameran hasil murid bersama produk Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila ( P 5). Potensi Tantangan yang dihadapi adalah ketersediaan buku yang masih belum bervariasi untuk kelas 1 dan 2. Bekerjasama dengan pihak Perpustakaan daerah untuk datang ke sekolah.

  3. Potensi Tantangan yang dihadapi adalah ketersediaan buku yang masih belum bervariasi untuk kelas 1 dan 2. 

  4. Pihak yang diajak bekerjasama adalah  Perpustakaan daerah untuk datang ke sekolah.

  1. Keterlibatan Komunitas 

Sumber daya yang akan digunakan untuk melakukan program dan pelibatannya dalam kegiatan adalah :

  1. Murid sebagai pegiat literasi dengan diberi kesempatan dan waktu untuk membaca buku yang dia sukai dan dia pilih sendiri. 

  2. Adanya perpustakaan dan petugas perpustakaan yang menyediakan buku-buku yang bisa dipinjam murid sehari sebelum kegiatan. 

  3. Lingkungan sekolah yang berdekatan dengan perpustakaan daerah bisa dijadwalkan untuk mengunjungi atau permintaan jadwal perpustakaan keliling ke sekolah. 

  4. Adanya beranda dan kelas yang bisa digunakan untuk membaca bersama 

  5. Adanya kepala sekolah yang mendukung dan penanggung jawab program literasi 

  6. Adanya Dewan guru yang bisa membimbing murid dalam pelaksanaan literasi. 

  7. Adanya aset guru sebagai seorang penulis 

  8. Adanya komite sekolah yang menjadi narahubung dengan orang tua untuk meminta dukungannya dan motivasi bagi murid dalam meningkatkan minat membaca.

  1. Rencana Evaluasi Program  

       Evaluasi dilakukan oleh Kepala Sekolah selaku penanggungjawab program melalui observasi kegiatan dengan bekerja sama dengan ketua kegiatan dan seluruh dewan guru melalui teknik wawancara. Evaluasi program dilakukan pertiga bulan sekali. Guru Kelas 3,4,5,dan 6 mengevaluasi kegiatan literasi murid dengan observasi dan memperhatikan jurnal literasi yang diisi setiap murid. Untuk  Guru Kelas 1 mengobservasi dan melihat jurnal literasi yang diisi guru terkait perkembangan murid dalam mengenal kata baru setiap minggunya.

                                                                                            Tapin, 28 Juni 2023


Rabu, 07 Juni 2023

Koneksi antar Materi 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

 Koneksi Antar Materi
3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak Positif pada Murid

Oleh Rubiana Dewi, S.Pd.I


Perasaan saya setelah mempelajari modul ini adalah sangat senang. Karena dapat mengetahui tentang cara membuat program atau kegiatan yang berdampak positif bagi murid. Melalui diskusi eksplorasi konsep pengetahuan saya lebih dikuatkan lagi tentang bagaimana 7 lingkungan yang dapat membentuk kepemimpinan murid.

Intisari dari modul ini adalah bahwa kepemimpinan murid (student agency) dapat diciptakan dengan memberikan murid pilihan-pilihan. Yang dengan pilihan tersebut mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab akan apa yang mereka putuskan. Sehingga dari hal- hal positif, kegagalan,dan kesalahan dapat menjadi pembelajaran yang positif bagi mereka ke depannya.

Keterkaitan modul ini adalah dengan filsafat pemikiran dari ki Hadjar Dewantara bahwa pengelolaan program haruslah bertujuan dan berasal dari kebutuhan murid. Tugas guru selaku pemimpin pembelajaran adalah menuntun murid melalui program yang berdampak positif. Untuk menyamakan tujuan dari semua pihak yang terlibat dalam sebuah program maka disatukan dalam visi dan misi sekolah. Melalui perannya guru penggerak akan menjadi penggerak komunitas dalam menciptakan program yang berdampak positif. Guru penggerak juga berperan mendorong peningkatan kepemimpinan murid di sekolah melalui program yang dilakukan. Membuka ruang diskusi positif dan ruang kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan luar sekolah untuk menciptakan program yang berdampak pada murid serta well being di lingkungan sekolah.

Dengan pengelolaan program yang berdampak positif bagi murid akan menciptakan budaya positif di lingkungan sekolah. Murid diberikan mengungkapkan pendapatnya sehingga meningkatkan keterampilan sosial dan emosional. Program yang dipilih pun mengakomodir kebutuhan murid. Keputusan - keputusan yang diambil dalam menentukan sebuah program juga diambil dengan penuh rasa tanggung jawab. Pelibatan dan penggunaannya serta memaksimalkan aset atau modal yang dimiliki sekolah.

Perspektif saya terhadap program yang berdampak positif pada murid adalah bahwa sebuah program yang diarahkan untuk kemajuan atau perubahan pada sekolah. Hendaklah diawali dari kebutuhan murid. Yang bertujuan untuk mencapai visi dan misi sekolah yang mewujudkan profil pelajar pancasila. Dalam membuat program tersebut hendaklah kita melibatkan murid melalui suara -suara mereka melalui dialog yang kita bangun dan rancang bersama mereka. Kolaborasi semua pihak yang terlibat di sekolah selalu aset sekolah. Sangat mempengaruhi keberhasilan sebuah program. Dengan kolaborasi yang terbangun akan menciptakan well being di sekolah. Sehingga semua orang senang dan merasa memiliki terhadap perubahan dan pengembangan program sekolah. Program-program atau kegiatan sekolah haruslah direncanakan sebaik mungkin. Mulai dari perencanaan yang melibatkan murid, pelaksanaannya pun melibatkan murid serta evaluasi pun dilakukan atas kebermaknaan bagi murid. 


Jurnal Refleksi Dwimingguan Penjabaran Gali Mimpi tahapan BAGJA

 Jurnal Refleksi Dwimingguan 

Penjabaran Gali Mimpi tahapan BAGJA 

Assalamu'alaikum wr.wb

Salam dan Bahagia 

Refleksi yang saya gunakan adalah model 4 P 

Peristiwa 

Peristiwa yang terjadi di minggu ini adalah kami CGP angkatan 7 mengikuti  Lokakarya 5. Dihadiri oleh semua CGP dan 3 Pengajar Praktik. Diawali oleh arahan BGP Kalimantan Selatan tentang perkembangan LMS. Serta dilanjutkan arahan Ibu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tapin. beliau mengharapkan adanya semangat untuk membawa perubahan dalam dunia pendidikan. 

Perasaan 

Lokakarya merupakan tempat pertemuan tatap muka kami sesama CGP. Menjadi wadah silaturahmi dan berbagi perasaan dan pengetahuan. Saya merasa senang dan bersemangat mengikuti kegiatan lokakarya 5 ini. Sangat berbangga jua karena sudah dapat melewati tahapan demi tahapan sampai di akhir pendidikan ini. Raa bereterima kasih yang luar biasa kepada fasilitator, pengajar praktik dan teman-teman CGP semuanya. Banyak pengetahuan dan keterampilan baru yang saya dapatkan disini. 

Pembelajaran 

Dari lokakarya 5 ini saya mendapatkan pengethauan dan pengaaman baru dalam membuat program yang berdampak pada murid. Bagaimana menjaring aktor-aktor yang terlibat dalam sebuah program dan strategi apa yang digunakan. Dari programprogram para CGP lain saya dapat melihat program-program unggulan dan sangat bagus untuk dilaksanakan. 

Penerapan ke Depan

Semoga ke depannya semua pengetahuan dan keterampilan yang saya dapatkan dalam membuat program yang berdampak positif bagi murid. Dapat saya jalankan dengan baik dengan dukungan semua pihak yang terlibat. Dengan memberikan keempatan bagi murid untuk memberikan suara, pilihan dan kepemilikan mereka terhadap program yang dijalankan. Serta memaksimalkan aset-aset yang ada di sekolah. 

Tapin, 3 Juni 2023 

Minggu, 04 Juni 2023

Eksplorasi Konsep 1.1 Filosofi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Eksplorasi Konsep

 1.1  Filosofi pemikiran Ki Hadjar Dewantara 


Potret pendidikan Indonesia sejak zaman kolonial hingga kini
  • Adapun yang menarik dari video tentang pendidikan di zaman kolonial adalah bahwa pendidikan tidak merata diberikan bagi kita bangsa jajahan. Hanya orang tertentu saja, yang mereka anggap dapat membantu mereka dalam tugas-tugas mereka.
  • Tujuanpendidikan di zaman kolonial bagi bangsa pribumi hanya menulis dan membaca tidak lebih. Akan tetapi bagi bangsawan diberikan kesempatan yang lebih untuk mengenyam pendidikan. Dengan pendidikan yang diberikan, kesempatan ini tidak disia-siakan. Semakin bertumbuhlah rasa ingin merdeka dari penjajahan. Pendidikan di zaman kolonial bertujuan untuk mencapai cita-cita bangsa yaitu merdeka. lewat jalur pendidikan adalah salah satu cara menanamkan rasa patriotisme. 
  • Ada persamaan proses pembelajaran dahulu dengan sekarang yaitu sama sama bertujuan mencerdaskan bangsa dan mencapai cita-cita bangsa kalau dahulu bebas dari penjajahan kalau sekarang terbebas dari kebodohan. Perbedaan pembelajarannya adalah jika dahulu fokus pada pengetahuan sedangkan kini pada keterampilan 
Pendidikan adalah pembentuk kebudayaan. Berawal dari pendidikanlah maka semangat untuk mencapai kemerdekaan dikobarkan. Semangat itu sekarang adalah semangat memerdekakan bangsa Indonesia dari ketertinggalan.

Kerangka pemikiran KHD 
Pendidikan adalah tuntunan dalam hidup tumbuh nya anak-anak agar mencapai kebahagian setinggi-tingginya sebagai manusia dan anggota masyarakat. Cara mendidik diantaranya dengan memberi contoh, pembiasaan pengajaran dan pengalaman lahir dan batin. Permainan anak pada masa taman siswa adalah bagian dari lendidikan. Diantaranya metode mantesori, frobel dan Taman anak. 

Asas Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Dalam mendidik ada sistem pamong dimana anak diberi kebebasan nemun pendidik sebagai pamong yang mengarahkan agar anak tidak salah arah dan membahayakan dirinya. mengarahkan anak agar bisa mengelola dirinya untuk hidup berdampingan dalam masyarakat. Menjadi pribadi yang mandiri dan bersifat terbuka terhadap perubahan. 

Dasar Dasar Pendidikan yang Menuntun
Ki Hadjar Dewantara mengingatkan bahwa pendidikan adalah menuntun anak mencapai kekuatan kodratnya sesuai dengan alam dan zamannya. Anak diberikan arahan agar menyaring segala bentuk pengaruh dari luar. Anak harus mengutamakan kearifan lokal sosial budaya Indonesia. Yaitu dengan memiliki keterampilan abad 21 dengan tetap memegang teguh profil pelajar Pancasila. 

Kodrat alam dan Kodrat Zaman 
KHD menjelaskan bahwa dasar Pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. . Bila melihat dari kodrat zaman, pendidikan saat ini  menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad ke-21 sedangkan dalam memaknai kodrat alam maka konteks lokal sosial budaya di mana murid tinggal. 

Budi Pekerti
Budi pekerti adalah buah dari pembelajaran. Keberhasilan sebuah pendidikan terletak dari Budi pekerti yang ditunjukkan. Selalu guru kita bertugas membimbing anak berbudi pekerti yang luhur yang memang sudah dimilikinya sejak lahir sebagai kodratnya. 

Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Sebuah perubahan dalam dunia pendidikan harus memperhatikan tiga hal, yaitu kodrat keadaan yang terbagi dua alam dan zaman. Tempat di mana anak tinggal akan berpengaruh kepada pribadi murid dan perkembangan zaman yang terus terjadi harus kita siapkan bagi anak agar dapat mengikutinya. Dengan selalu menjaga 3 asas perubahan trikon : menjaga akar budaya dengan dialog kritis, memanusiakan masyarakat dan menghargai keragaman. Perubahan yang dilakukan kepada nmanaknharus bersifat holistik agar tercipta kebijaksanaan. Berupa penajaman pikiran, penghalusan rasa, memperkuat kemauan dan menyehatkan badan anak. Semua tujuan pendidikan haruslah berorientasi pada murid. Murid adalah tujuan utama bagi kita pendidik. Sekolah yang bagus akan rusak. Akan tetapi seorang anak yang berhasil kita bawa sesuai kodrat alam dan zamannya akan menghantarkan kepada sebuah kebijaksaan. Mereka akan menjadi sosok mandiri dan berguna bagi sekitarnya. 

Refleksi 





Jurnal Refleksi Dwimngguan Penutupan Pendidikan Guru Penggerak

  Kartu Ucapan selamat dari SDN Antasari Kamis, 03 Agustus 2023 Assalamu'alaikum wr.wb. Salam dan Bahagia Tergerak, bergerak menggerakka...