Arsip Blog

Jumat, 14 April 2023

Jurnal Refleksi Dwimingguan Wawancara dengan Pemimpin Terkait Pengambilan Keputusan

Jurnal Refleksi Dwimingguan Wawancara dengan Pemimpin Terkait Pengambilan Keputusan 

Oleh : Rubiana Dewi, S.Pd.I


Salam dan bahagia. 


Refleksi saya kali ini menggunakan Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) 4F merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan menjadi 4P. 


Peristiwa

Fakta-fakta yang saya temukan dalam dua minggu ini adalah tentang bagaimana seorang pemimpin di sekitar saya melakukan proses pengambilan sebuah keputusan.  Dimana keputusan tersebut harus berdasarkan nilai-nilai kebajikan yang serta  harus dipertanggungjawabkan. Seorang pemimpin mempunyai tanggung jawab mengambil keputusan-keputusan penting di sekolah yang dipimpinnya. Ada berbagai macam dilema etika yang akan dihadapi. Baik itu antara kepentingan individu atau kelompok yang bertabrakan.  Adanya nilai integritas dan rasa kepedulian yang bertentangan. Bahkan adanya nilai kebermanfaatan apakah hal yang diputuskan itu bertujuan untuk jangka pendek atau jangka panjang. Apakah hal tersebut mengandung nilai kesetiaan dan kepedulian.  Sangat menarik fakta yang saya temukan dari tugas demonstrasi kontekstual yaitu melakukan wawancara terhadap pimpinan yang ada di sekolah saya. Serta pimpinan di sekitar lingkungan saya. Dikarenakan saya seorang guru Pendidikan agama Islam maka saya mencari kepala sekolah yang berlatar belakang sama dengan saya. Guru Pendidikan agama Islam yaitu  dengan ibu Hajah Sri Hastuti beliau adalah kepala SDN Kalumpang 1. saya mengenal Ibu Hj. SreHastutii, S.Pd.I sebagai seseorang yang tegas dalam melakukan hal apapun. Selalu bisa menjadi contoh teladan bagi saya.  Sehingga saya sangat tertarik bagaimana beliau menerapkan kebijakan-kebijakan yang telah beliau putuskan dalam lingkungan sekolah beliau. Kemudian saya juga melakukan wawancara dengan pimpinan saya di sekolah. Bapak Amrullah, S.Pd.I yang juga berlatar belakang guru Pendidikan agama Islam sama seperti saya. Beliau juga menjadi teladan selama ini. Cara beliau berkolaborasi dan bekerja sama dengan seluruh dewan guru. Baik itu guru senior maupun guru junior sehingga menciptakan lingkungan yang kekeluargaan dan saling menghargai. Hal tersebut menjadi menjadikan saya sangat ingin tahu. Apa yang melatarbelakangi beliau bisa mengambil keputusan-keputusan yang sangat bijaksana. Dimana keputusan tersebut  bisa kami terima selama ini di sekolah. Baru saja saya juga mendapatkan hasil wawancara dari Bapak Sanusi M.Pd.I. Beliau kepala sekolah SDN Kaladan 1. Walaupun tidak bisa dilakukan secara langsung, hanya lewat whatsapp dikarenakan jarak yang lumayan jauh. Tapi saya sangat ingin menggali pengalaman beliau terkait pengambilan keputusan. Dari hasil wawancara dengan beliau, saya belajar bahwa kita sebagai pemimpin janganlah merasa kita paling benar. Sehingga ketika kita mengambil keputusan tidak memutuskan secara se pihak. Haruslah mendengarkan pendapat pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap kasus tersebut. Dengan melakukan komunikasi dengan semua pihak kita akan mengetahui dan memahami apa yang sebenarnya sedang terjadi. Menggunakan akal yang baik dalam berpikir, hati yang bersih dan ikhlas dalam memutuskan sesuatu keputusan. Sehingga di setiap keputusan yang kita tuangkan. Tidak merugikan orang lain atau menyakiti salah satu pihak yang sedang mengharapkan kebaikan dalam setiap keputusan kita. Jangan melanggar hukum dalam memutuskan suatu keputusan. 

Perasaan

Adapun perasaan saya selama melakukan wawancara. Karena ini adalah  hal yang baru, dan belum pernah saya lakukan sebelumnya dalam bentuk wawancara. serta melakukan wawancara dengan orang-orang terpilih. Saya sangat senang walaupun ada rasa kekhawatiran karena seperti yang saya sampaikan sebelum-sebelumnya. Saya sangat khawatir bahwa saya tidak mampu berkomunikasi secara baik. Karena saya merasa bahwa publik speaking saya masih belum mumpuni. Namun dengan kerjasama dan motivasi yang luar biasa dari kedua pimpinan yang saya wawancara. Membuat saya merasa percaya diri dan mampu melewati semuanya. Menjadi satu langkah pembelajaran untuk saya dalam meningkatkan public speaking saya. Melalui wawancara ini menjadi latihan baru lagi untuk saya.  Semoga saya menjadi pribadi yang lebih siap dan lebih kompeten lagi. Saya juga sangat senang bisa mewawancara Bapak Sanusi, walaupun hanya lewat whatsapp, tapi banyak hal yang bisa saya ambil pembelajaran dari apa yang beliau sampaikan.


Pembelajaran

Pembelajaran yang dapat saya ambil dari sisi wawancara adalah bahwa sebagai seorang pemimpin kita harus bersikap bijaksana. Dalam  mengambil keputusan, jangan ingin menang sendiri. Ketika  mengambil keputusan harus selalu berkonsultasi dengan segala pihak yang terkait. Memperhatikan  peraturan yang berlaku dan norma-norma yang disepakati. Berbagai kepentingan harus dipikirkan. Dari segi kebermanfaatan jangka pendek dan jangka panjangnya. Serta kepedulian terhadap orang-orang yang berada dalam kasus delima etika tersebut. Setiap keputusan kita akan melalui yang namanya pro dan kontra. Akan tetapi kita harus yakin. Bahwa suatu keputusan yang sudah diambil berdasarkan langkah-langkah yang sesuai prosedur yang benar.  dan  hal tersebut adalah keberpihakan kita kepada murid. Maka ketika kita merefleksikan keputusan kita dan ternyata hati kita memang sudah nyaman maka itulah keputusan yang tepat. 


Penerapan

Untuk ke depannya semoga pengetahuan dalam modul 3.1 tentang penerapan keadilan keputusan berdasarkan nilai nilai kebajikan dan tanggung jawab. Melalui 4 paradigma dan keputusan hingga 3 prinsip nilai-nilai pengambilan keputusan serta 9 langkah prosedur pengambilan keputusan. Saya dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari baik sebagai diri saya pribadi maupun sebagai pemimpin pembelajaran di dalam kelas. Serta berbagai kolaborasi saya, baik dengan rekan guru di sekolah maupun dengan  guru Pendidikan agama Islam lainnya. 


                                             Tapin, 16 April 2023

 

Rabu, 12 April 2023

Mulai dari Diri 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin


        


        Kepemimpinan adalah amanah. yang harus jalani dengan rasa penuh tanggung jawab, Yang merupakan beban yang harus dipikul demi kepentingan orang banyak. Semua orang mempunyai harapan perubahan saat kepemimpinan nya dan bisa memberikan yang terbaik. Bisa memenuhi keinginan semua pihak. Akan tetapi dari perubahan tersebut di dalam perjalanannya pasti ada yang setuju dan tidak setuju. Karena akan berbenturan dengan kepentingan semua pihak. Untuk itu ketika kita mengambil sebuah keputusan, yang memang sudah dipikirkan dan dikomunikasikan. Jika keputusan tersebut adalah memenuhi kebutuhan murid kita maka yakin lah itu sudah yang terbaik.

     Di saat saya sebagai seorang pemimpin pembelajaran menghadapi keputusan yang dilematis. Hal ini tentu sangat membingungkan. Pertama yang saya lakukan adalah berhenti sejenak untuk berpikir dan menimbang. Apakah keputusan yang diambil sudah sesuai dengan nilai kebenaran yang saya yakini. Bermusyawarah dengan pemangku kepentingan. Jika sama-sama benar maka biasanya lebih memilih mana yang lebih prioritas. Jika menyangkut kepentingan suatu golongan dan kepentingan bersama. Maka saya dahulukan kepentingan bersama. Saya melihat pemimpin di sekolah dalam mengambil keputusan, beliau bersikap tenang dan bijaksana. Semoga saya bisa banyak belajar untuk tenang sebelum mengambil keputusan. 



Eksplorasi Konsep 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

 


Kasus 2

Ibu Azizah adalah kepala sekolah SMP Tunas Bangsa. Ia adalah seorang kepala sekolah yang memiliki integritas dan komitmen yang tinggi.  Ia memiliki hubungan profesional yang baik dengan Ibu Dani, Kepala SMA Nusantara. Mereka seringkali berkomunikasi dan bekerjasama sehubungan dengan program-program pendidikan baik di sekolah Ibu Azizah sendiri maupun sekolah Ibu Dani.

Baru-baru ini Ibu Azizah terpilih menjadi ketua MKKS-Musyawarah Kerja Kepala Sekolah. Ibu Dani pun terpilih menjadi bendahara MKKS.  Awalnya semua program MKKS dibawah kepemimpinan Ibu Azizah berjalan dengan baik sampai pada saatnya diadakan rapat evaluasi semester 1, dimana Ibu Azizah harus memberikan laporan pada Dewan Pembina MKKS, termasuk laporan keuangan. Ibu Azizah pun meminta laporan keuangan pada bendahara yaitu Ibu Dani.

Dua minggu sebelum rapat evaluasi, Ibu Azizah pun sibuk mempersiapkan dokumen-dokumen laporan yang dibutuhkan, termasuk dokumen yang berhubungan dengan keuangan. Ia pun menghubungi Ibu Dani, saat itulah Ibu Azizah mengetahui bahwa selama ini Ibu Dani menggunakan sebagian uang MKKS untuk pengobatan putrinya yang sedang sakit dan memerlukan pengobatan yang mahal. Ibu Dani berjanji bahwa uang tersebut akan segera digantikan sebelum rapat evaluasi tiba. Ibu Azizah sebetulnya ragu akan hal tersebut mengingat jumlah uang yang cukup besar. Namun Ibu Dani meminta Ibu Azizah untuk berjanji untuk tidak memberitahu siapapun tentang tindakannya. Apa yang akan dilakukan Anda bila berada di posisi Ibu Azizah, dan mengapa?

Analisis studi kasus:

  1. Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut?

Paradigma yang terjadi pada situasi tersebut adalah paradigma keadilan dan  kasihan . NIlai-nilai yang saling bertentangan adalah nilai kejujuran dan rasa peduli 

  1. Apakah ada unsur pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal).

Tidak ada pelanggaran hukum karena Ibu Dani telah  berjanji akan mengembalikan uang  MKKS  yang dipinjamnya untuk pengobatan anaknya  

  1. Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi). Ada pelanggaran karena Ibu Dani menggunakan uang tersebut  tanpa izin serta untuk kepentingan di luar organisasi 

  2. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi). Ada yang salah karena tidak seharusnya menggunakan uang tersebut untuk kepentingan pribadi. Akan tetapi Ibu Dani juga benar, karena dalam keadaan terpaksa harus meminjam uang tersebut dan memang akan menggantinya. 

  3. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di media cetak/elektronik atau menjadi viral di media sosial? Apakah Anda merasa nyaman? Saya rasa hal ini akan sangat memalukan dan saya merasa sangat tidak nyaman. 

  4. Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini? Keputusan yang akan diambil oleh panutan saya akan memberi kesempatan Ibu Dani sampai hari yang ditentukan untuk mengganti uang yang telah beliau gunakan. 

  5. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan  tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? Mungkin di Forum rapat akan diusulkan untuk Donasi atas kepedulian MKKS terhadap anak Ibu Dani.

  6. Apa keputusan yang Anda ambil? Saya akan merahasiakan hal tersebut , karena rasa peduli saya terhadap Ibu Dani. Memberikan waktu untuk Ibu Dani mengganti uang yang telah dipakai. 

  7. Prinsip mana yang  Anda gunakan, dan mengapa? Prinsip yang saya pakai adalah Berpikir berbasis peduli (Care Based Thinking) Karena memutuskan sesuatu dengan rasa kepedulian. 

Selasa, 11 April 2023

Koneksi Antar Materi 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Koneksi Antar Materi 3.1 

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai

Kebajikan sebagai Pemimpin

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? 

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka sangat berkaitan erat dengan penerapan keputusan sebagai pimpinan. Selaku pimpinan kita harus berperan sebagai teladan seperti dalam semboyan ing ngarso song tolodo. Memberikan rasa aman, rasa dilindungi dan diberikan keputusan yang bijaksana bagi sekitar kita. Selaku pimpinan kita juga harus selalu memberikan keputusan yang mendorong untuk selalu berkarya dan meningkatkan potensi di sekitar kita. Seperti dalam semboyan  ing madya mangun karso. Selaku pimpinan, melalui keputusan yang kita ambil akan menjadi pendorong potensi dan keberhasilan orang - orang di sekitar kita. Seperti dalam semboyan Tut Wuri Handayani. 

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Dalam pengambilan keputusan, kita sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kebajikan yang kita yakini. Nilai-nilai kebajikan itu menjadi prinsip-prinsip kita dalam mengambil keputusan. Terutama nilai-nilai kebajikan universal seperti kejujuran, menghargai, keadilan, kepedulian, menghargai kepentingan orang banyak, tanggung jawab, integritas dan sebagainya. Dalam memutuskan sesuatu kita cenderung untuk memilih nilai yang kita yakini dan  paling tepat. Sehingga keputusan kita diambil berdasarkan kebermanfaatan, kepatuhan dan berpandangan jauh ke depan. 

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’(bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya. 

Pengambilan keputusan dengan pendekatan coaching akan sangat membantu kita dalam menggali bakat, potensi seseorang dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang berasal dari dalam diri. Termasuk dalam memutuskan sesuatu. Dalam proses menemukan sebuah keputusan, dengan pendekatan coaching yang telah dilakukan akan sangat membantu kita untuk menghilangkan keraguan akan sebuah keputusan. Melalui Alur Tirta akan membantu kita menggali dan menemukan solusi dari permasalahan yang berasal dari potensi dan nilai-nilai diri.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika? 

Keterampilan sosial dan emosional yang dimiliki seorang pemimpin dalam mengambil keputusan sangat berguna. Dimana sebelum mengambil keputusan seorang pemimpin harus hadir sepenuhnya agar fokus pada keputusan yang bertanggung jawab, Juga bisa berpikir secara jernih bebas dari menilai dan berasumsi maupun menggunakan perasaan yang dibawa dari luar sebelum masuk menyelesaikan permasalahan. Dengan kompetensi membangun relasi dan manajemen diri maka akan membantu pemimpin untuk berkomunikasi terkait permasalahan yang dihadapi jika membutuhkan orang lain dalam penyelesaiannya. 

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?  

Jika menemui kasus yang di dalamnya ada dilema etika maupun bujukan moral. Maka  sudah seharusnya lah yang menjadi dasar pengambilan kita kembali kepada nilai-nilai kebajikan universal. 

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. 

Keputusan yang tepat, yang diputuskan dalam kondisi mindfulness, dengan pendekatan coaching yang membangun potensi serta dengan pola berpikir inquiry apresiatif . mengambil keputusan dengan menggali potensi, bakat, dan berpikir aset. Maka akan menghasilkan keputusan yang membawa kepada kondisi well being. Dimana keputusan akhir adalah untuk kebahagian dan kebutuhan murid di sekolah. 

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda? 

Setiap sekolah pasti punya tantangan tersendiri. Tapi setiap sekolah juga punya kelebihan tersendiri. Dengan menggali potensi yang dimiliki makan akan merubah paradigma di sekolah bahwa kita punya potensi, bakat, minat yang bisa digali dan dikembangkan. Tanpa memandang kesalahan dan kekurangan. Tapi dengan pendekatan coaching dan segitiga restitusi akan melahirkan  motivasi intrinstik baik bagi murid maupun guru di sekolah. Dengan motivasi intrinsik diharapkan jalan menuju perubahan akan dimulai. Meski jalan yang dilalui takkan mudah. Tapi kita harus berusaha dan berani mencoba. 

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda? 

Setiap keputusan yang kita ambil selaku pemimpin pembelajaran. yang berpihak dan sesuai kebutuhan murid. Maka keputusan yang kita ambil melalui pembelajaran berdiferensiasi baik konten, proses maupun produk akan membuat pembelajaran yang menyenangkan dan memerdekakan murid. Dengan pembelajaran yang tepat dan sesuai kebutuhan diharapkan dapat menggali potensi, bakat dan minat yang dimiliki murid. Guru selaku pemimpin pembelajaran akan  menuntun murid menuju kebahagiaan sebagai murid yang merdeka yang berketerampilan abad 21. Memiliki Profil Pancasila  yang sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. 

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan yang  terbaik yang diberikan seorang pemimpin pembelajaran akan menggali potensi, bakat, minat yang dimiliki murid. Dengan adanya keputusan-keputusan yang mempertimbangkan kebutuhan dan potensi murid maka harapan untuk murid dapat mencapai cita-cita yang diinginkan akan terwujud. Dengan keputusan yang tepat dari pemimpin pembelajaran diharapkan murid memiliki pengetahuan, keterampilan serta berbudi pekerti yang luhur. 

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir dari modul 3.1 ini adalah bahwa selaku pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan haruslah berpihak kepada murid hal ini sesuai dengan filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa kita sebagai among yang menuntun laku murid agar menuju kebahagian baik bagi dirinya, maupun sebagai anggota masyarakat. Selaku pemimpin pembelajaran kita, mempunyai nilai yang harus dilakukan dalam mengambil keputusan yaitu nilai berpihak kepada murid pada setiap keputusan. Reflektif terhadap apa yang telah kita putuskan. Sesuai dengan peran kita selaku pemimpin pembelajaran yang mendorong terciptanya well-being ekosistem di sekolah. Berlandaskan visi dan misi yang dibuat dan disepakati bersama warga sekolah. Diharapkan semua keputusan dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan  berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Yang bertujuan mencapai visi dan misi yang diharapkan. Melalui keputusan yang bertanggung jawab dan berdasarkan nilai-nilai kebajikan diharapkan akan menumbuhkan budaya positif di sekolah melalui pembiasaan-pembiasaan baik, kesepakatan kelas dan disiplin positif. Keputusan pemimpin pembelajaran juga dapat terlihat dari pembelajaran diferensiasi yang dilakukan. Dimana semuanya bermuara kepada keberpihakan kepada murid dan memenuhi kebutuhan belajar murid. Melalui Pengembangan keterampilan sosial dan emosional baik untuk murid guru maupun untuk seluruh warga sekolah diharapkan akan tercipta suasana sekolah yang kolaboratif. Melalui pendekatan coaching diharapkan keputusan yang bertanggung jawab dapat dilakukan dan membawa kepada tujuan bersama yang tertuang dalam visi dan misi sekolah. 

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?  

Ketika kita menghadapi situasi dimana itu mengandung nilai benar dan benar. Maka kita berada dalam dilema etika. Sedangkan jika kita berada dalam pilihan benar dan salah maka kita berada dalam situasi bujukan moral. Maka paradigma pengambilan keputusan yang muncul adalah tentang apakah itu kepentingan individu atau kepentingan orang banyak. Paradigma rasa keadilan melawan rasa kasihan atau peduli. Paradigma kebenaran melawan kesetiaan. serta paradigma jangka panjang melawan jangka pendek. Setelah mengetahui paradigma yang terjadi maka dalam pengambilan keputusan harus mengacu kepada salah satu dari 3 prinsip yaitu keputusan berbasis akhir, keputusan berbasis nilai, dan keputusan berbasis rasa peduli. Dalam prosesnya harus melalui 9 tahap pengambilan keputusan, dimana diawali dengan  mengenali nilai kebajikan yang bertentangan dalam sebuah permasalahan yang saling bertentangan tergolong paradigma yang mana. Kedua, menentukan siapa saya yang terlibat dalam situasi yang terjadi. Ketiga, mengumpulkan fakta-fakta yang terjadi, keempat, menguji benar dan salah. menguji benar dengan benar. kelima, menguji paradigma benar lawan benar. Keenam, melakukan prinsip resolusi. Ketujuh melakukan investigasi opsi trilema dengan menacari berbagai solusi alternatif. Kedelapan, membuat keputusan. Kesembilan, melihat kembali keputusan dan merefleksikannya.

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? 

Dalam perjalanan hidup pasti kita pernah melewati berbagai dilema etika dan bujukan moral. Bedanya adalah dahulu saya memutuskan sesuatu berdasarkan apa yang saya anggap benar dan lebih kepada menaati peraturan yang berlaku. Tidak pernah melakukan refleksi kembali terhadap apa yang sudah diputuskan. 

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini, saya adalah tipe orang yang begitu sulit untuk memutuskan sesuatu. Ketakutan  akan salah ambil keputusan sampai sering ragu apakah ini bisa berguna dan menyenangkan hati semua orang. Terlalu melibatkan perasaan dalam mengambil keputusan. Dengan mempelajari konsep pengambilan keputusan ini. Saya berharap saya bisa melaksanakan langkah demi langkah dari 9 proses pengambilan keputusan. Sehingga ketika saya memutuskan tidak akan ada lagi rasa was-was dan ragu. Karena sudah dilakukan dengan cara terbaik. 

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Topik modul Pengambilan Keputusan yang bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai kebajikan ini sangat penting bagi saya. Selaku Pemimpin pembelajaran pengetahuan dan keterampilan ini sangat membantu saya dalam menghasilkan keputusan yang berdampak terciptanya kondisi well being. Secara individu, pengetahuan dan keterampilan ini akan membantu saya memberikan keputusan  terbaik bagi diri saya sendiri dalam menghadapi berbagai  keputusan dalam kehidupan. Dimana sering kita temui berbagai delima dan bujukan moral. Dengan sembilan tahapan pengambilan keputusan dan empat paradigma serta tiga prinsip yang menjadi rujukan maka diharapkan saya menjadi pribadi yang lebih baik. 

                                                                                   Tapin, 12 April 2023


Kamis, 06 April 2023

Resume ke 13 Public Speaking gelombang 6

  

Pelatihan Public Speaking Gelombang 6 

Hari/ Tanggal : Selasa, 28 Maret 2023

Narasumber : Dedi Dwitagama 

Materi : Teknik dan Trik Berbicara Efektif di depan Public

Teknik dan Trik Berbicara Efektif di depan Public 

Oleh : Rubiana Dewi, S.Pd.I


Normalnya orang menjadi pembicara melakukan yang terbaik. Dia mencari strategi dan kata-kata yang menarik pendengar. Agar menghindari blank saat menjadi pembicara yaitu dengan sering-sering latihan. Kuasai materi. Juga kenali audiencenya. Hal yang sedang trend apa? Bisa membantu kita mengurangi kata-kata jeda seperti emm, ee dsb. 

Apabila ketika kita tampil dan menghadapi situasi diatur tentang membawa acara. Padahal sebelumnya tidak ada dikomunikasikan. Panitia yang baik panitia mengkomunikasikan point-point yang akan dicapai. Hal-hal yang akan menjadi hambatan dan sebagainya. Sepakati bersama. Patikan sudah disepakati. Akan tetapi jika kedepannya ada gangguan. Ungkapkan apa yang kita rasakan dan minta tolong untuk tidak mengganggu. Biasanya adalah dari orang yang tidak hadir waktu kesepakatan. 

Dalam situasi dadakan dan kita ditunjuk menjadi pembicara strateginya adalah menyiapkan materi, gunakan website artificial intelegent yang bisa membuat presentasi dalam 5 detik. 

Cara menjawab pertanyaan dari audience yang materinya belum sepenuhnya kita pahami. Dengan menyiapkan jika materi 4 point maka harus menguasai 40 point. Jangan dijawab langsung.Beli apresiasi. Ada 2 jenis audience. constructive audience dan destructive audience, dan Jangan pura-pura tahu apa yang tidak tahu, tapi harus diplomatis. 

Semua orang punya kemampuan untuk menjadi public speaking. Anak-anak yang tidak punya bakat berenang tapi tinggal di pantai akhirnya akan pandai berenang karena tinggalnya di laut. Maka perlu dilatih dan dikembangkan. Dengan bertambahnya jam terbang akan menjadikan kita terbiasa dan menambah kemampuan kita dalam public speaking. 

Untuk mencairkan suasana gunakan ice breaking yang sesuai dengan materi dan media yang tersedia. setelah itu pasti suasana akan menjadi fokus ke materi yang kita berikan. Meski hanya 15 menit biasanya bisa berkonsentrasi. Jika terlihat sudah tidak fokus beri energiser. Seperti nyanyi dsb. 

Cara mempersiapkan materi presentasi :

  1. Ruang lingkup/ KIsi-kisi  materi

  2. Membuat slide 

Jika sudah dijelaskan panjang lebar oleh pemateri lain. Maka segera revisi slide kita. 

  1. Datang lebih awal.

  2. Baju yang nyaman jangan berwarna-warna. 

  3. Di akhir ulangi point-point penting.

  4. Puaskan panitia, dan peserta

Cara mengatur stamina selama presentasi, adalah dengan jangan melawan sinyal sinyal yang diberikan tubuh kita. Jangan enggan minta izin. Bisa duduk di kursi yang kosong. Kalau audionya bagus, juga sekalian  mengkondisikan bagian belakang.  Bisa sambil nyender di dinding saat ada yang bertanya. Jangan menerima job terlalu banyak. Management waktu. 

  Tapin, 28 Maret 2023


Minggu, 02 April 2023

Jurnal Refleksi Dwimingguan 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kenajikan sebagai Pemimpin



Jurnal Refleksi Dwimingguan 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kenajikan sebagai Pemimpin

oleh : Rubiana Dewi, S.Pd.I
Calon Guru Penggerak Angkatan 7
 
Assalamu'alaikum wr.wb. Salam dan Bahagia
Pada jurnal refleksi dwimingguan ini saya menggunakan refleksi dari Round Robin. 
1) Apa hal yang paling Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Mengapa Anda merasa hal tersebut bisa membuat Anda sangat menguasainya? 
Setelah pembelajaran hari ini saya menguasai perbedaan dilema etika dan bujukan moral. Saya merasa menguasai hal tersebut karena ada perbedaan yang jelas. kalau dilema etika adalah memutuskan sesuatu yang sama sama benar. Sedangkan bujukan moral adalah antara benar dan salah. 
2) Apa hal yang belum Anda kuasai setelah pembelajaran hari ini? Apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi hal tersebut? 
Setelah pembelajaran hari ini saya belum menguasai 9 langkah mengambil keputusan. Maka saya perlu lebih mendalami lagi apalagi di langkah ke 7 dimana menentukan apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ( Investigasi Opsi Trilemma)
3) Apa hal yang masih membingungkan Anda dari pembelajaran hari ini? Ceritakan hal-hal apa saja yang membuat hal tersebut membingungkan.
Yang masih membingungkan bagi saya adalah menentukan dua nilai yang berlawanan dalam sebuah kasus. Misalnya saja jika ada kasus yang berbeda dengan nilai yang dicontohkan misalnya saja antara nilai tanggung jawab dan menepati janji. Apakah itu nilai yang tepat atau bukan. Karena tidak ada dalam paradigma yang 4. semoga dapat saya temukan saat sesi elaborasi nanti.

                                                                                                                  Tapin, 2 April 2023

Jurnal Refleksi Dwimngguan Penutupan Pendidikan Guru Penggerak

  Kartu Ucapan selamat dari SDN Antasari Kamis, 03 Agustus 2023 Assalamu'alaikum wr.wb. Salam dan Bahagia Tergerak, bergerak menggerakka...