Arsip Blog

Selasa, 11 April 2023

Koneksi Antar Materi 3.1 Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin

Koneksi Antar Materi 3.1 

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai

Kebajikan sebagai Pemimpin

  • Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin? 

Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka sangat berkaitan erat dengan penerapan keputusan sebagai pimpinan. Selaku pimpinan kita harus berperan sebagai teladan seperti dalam semboyan ing ngarso song tolodo. Memberikan rasa aman, rasa dilindungi dan diberikan keputusan yang bijaksana bagi sekitar kita. Selaku pimpinan kita juga harus selalu memberikan keputusan yang mendorong untuk selalu berkarya dan meningkatkan potensi di sekitar kita. Seperti dalam semboyan  ing madya mangun karso. Selaku pimpinan, melalui keputusan yang kita ambil akan menjadi pendorong potensi dan keberhasilan orang - orang di sekitar kita. Seperti dalam semboyan Tut Wuri Handayani. 

  • Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

Dalam pengambilan keputusan, kita sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kebajikan yang kita yakini. Nilai-nilai kebajikan itu menjadi prinsip-prinsip kita dalam mengambil keputusan. Terutama nilai-nilai kebajikan universal seperti kejujuran, menghargai, keadilan, kepedulian, menghargai kepentingan orang banyak, tanggung jawab, integritas dan sebagainya. Dalam memutuskan sesuatu kita cenderung untuk memilih nilai yang kita yakini dan  paling tepat. Sehingga keputusan kita diambil berdasarkan kebermanfaatan, kepatuhan dan berpandangan jauh ke depan. 

  • Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’(bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya. 

Pengambilan keputusan dengan pendekatan coaching akan sangat membantu kita dalam menggali bakat, potensi seseorang dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang berasal dari dalam diri. Termasuk dalam memutuskan sesuatu. Dalam proses menemukan sebuah keputusan, dengan pendekatan coaching yang telah dilakukan akan sangat membantu kita untuk menghilangkan keraguan akan sebuah keputusan. Melalui Alur Tirta akan membantu kita menggali dan menemukan solusi dari permasalahan yang berasal dari potensi dan nilai-nilai diri.

  • Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika? 

Keterampilan sosial dan emosional yang dimiliki seorang pemimpin dalam mengambil keputusan sangat berguna. Dimana sebelum mengambil keputusan seorang pemimpin harus hadir sepenuhnya agar fokus pada keputusan yang bertanggung jawab, Juga bisa berpikir secara jernih bebas dari menilai dan berasumsi maupun menggunakan perasaan yang dibawa dari luar sebelum masuk menyelesaikan permasalahan. Dengan kompetensi membangun relasi dan manajemen diri maka akan membantu pemimpin untuk berkomunikasi terkait permasalahan yang dihadapi jika membutuhkan orang lain dalam penyelesaiannya. 

  • Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?  

Jika menemui kasus yang di dalamnya ada dilema etika maupun bujukan moral. Maka  sudah seharusnya lah yang menjadi dasar pengambilan kita kembali kepada nilai-nilai kebajikan universal. 

  • Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman. 

Keputusan yang tepat, yang diputuskan dalam kondisi mindfulness, dengan pendekatan coaching yang membangun potensi serta dengan pola berpikir inquiry apresiatif . mengambil keputusan dengan menggali potensi, bakat, dan berpikir aset. Maka akan menghasilkan keputusan yang membawa kepada kondisi well being. Dimana keputusan akhir adalah untuk kebahagian dan kebutuhan murid di sekolah. 

  • Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda? 

Setiap sekolah pasti punya tantangan tersendiri. Tapi setiap sekolah juga punya kelebihan tersendiri. Dengan menggali potensi yang dimiliki makan akan merubah paradigma di sekolah bahwa kita punya potensi, bakat, minat yang bisa digali dan dikembangkan. Tanpa memandang kesalahan dan kekurangan. Tapi dengan pendekatan coaching dan segitiga restitusi akan melahirkan  motivasi intrinstik baik bagi murid maupun guru di sekolah. Dengan motivasi intrinsik diharapkan jalan menuju perubahan akan dimulai. Meski jalan yang dilalui takkan mudah. Tapi kita harus berusaha dan berani mencoba. 

  • Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda? 

Setiap keputusan yang kita ambil selaku pemimpin pembelajaran. yang berpihak dan sesuai kebutuhan murid. Maka keputusan yang kita ambil melalui pembelajaran berdiferensiasi baik konten, proses maupun produk akan membuat pembelajaran yang menyenangkan dan memerdekakan murid. Dengan pembelajaran yang tepat dan sesuai kebutuhan diharapkan dapat menggali potensi, bakat dan minat yang dimiliki murid. Guru selaku pemimpin pembelajaran akan  menuntun murid menuju kebahagiaan sebagai murid yang merdeka yang berketerampilan abad 21. Memiliki Profil Pancasila  yang sesuai dengan kodrat alam dan zamannya. 

  • Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?

Keputusan yang  terbaik yang diberikan seorang pemimpin pembelajaran akan menggali potensi, bakat, minat yang dimiliki murid. Dengan adanya keputusan-keputusan yang mempertimbangkan kebutuhan dan potensi murid maka harapan untuk murid dapat mencapai cita-cita yang diinginkan akan terwujud. Dengan keputusan yang tepat dari pemimpin pembelajaran diharapkan murid memiliki pengetahuan, keterampilan serta berbudi pekerti yang luhur. 

  • Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?

Kesimpulan akhir dari modul 3.1 ini adalah bahwa selaku pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan haruslah berpihak kepada murid hal ini sesuai dengan filosofis Pemikiran Ki Hajar Dewantara bahwa kita sebagai among yang menuntun laku murid agar menuju kebahagian baik bagi dirinya, maupun sebagai anggota masyarakat. Selaku pemimpin pembelajaran kita, mempunyai nilai yang harus dilakukan dalam mengambil keputusan yaitu nilai berpihak kepada murid pada setiap keputusan. Reflektif terhadap apa yang telah kita putuskan. Sesuai dengan peran kita selaku pemimpin pembelajaran yang mendorong terciptanya well-being ekosistem di sekolah. Berlandaskan visi dan misi yang dibuat dan disepakati bersama warga sekolah. Diharapkan semua keputusan dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan  berdasarkan nilai-nilai kebajikan. Yang bertujuan mencapai visi dan misi yang diharapkan. Melalui keputusan yang bertanggung jawab dan berdasarkan nilai-nilai kebajikan diharapkan akan menumbuhkan budaya positif di sekolah melalui pembiasaan-pembiasaan baik, kesepakatan kelas dan disiplin positif. Keputusan pemimpin pembelajaran juga dapat terlihat dari pembelajaran diferensiasi yang dilakukan. Dimana semuanya bermuara kepada keberpihakan kepada murid dan memenuhi kebutuhan belajar murid. Melalui Pengembangan keterampilan sosial dan emosional baik untuk murid guru maupun untuk seluruh warga sekolah diharapkan akan tercipta suasana sekolah yang kolaboratif. Melalui pendekatan coaching diharapkan keputusan yang bertanggung jawab dapat dilakukan dan membawa kepada tujuan bersama yang tertuang dalam visi dan misi sekolah. 

  • Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?  

Ketika kita menghadapi situasi dimana itu mengandung nilai benar dan benar. Maka kita berada dalam dilema etika. Sedangkan jika kita berada dalam pilihan benar dan salah maka kita berada dalam situasi bujukan moral. Maka paradigma pengambilan keputusan yang muncul adalah tentang apakah itu kepentingan individu atau kepentingan orang banyak. Paradigma rasa keadilan melawan rasa kasihan atau peduli. Paradigma kebenaran melawan kesetiaan. serta paradigma jangka panjang melawan jangka pendek. Setelah mengetahui paradigma yang terjadi maka dalam pengambilan keputusan harus mengacu kepada salah satu dari 3 prinsip yaitu keputusan berbasis akhir, keputusan berbasis nilai, dan keputusan berbasis rasa peduli. Dalam prosesnya harus melalui 9 tahap pengambilan keputusan, dimana diawali dengan  mengenali nilai kebajikan yang bertentangan dalam sebuah permasalahan yang saling bertentangan tergolong paradigma yang mana. Kedua, menentukan siapa saya yang terlibat dalam situasi yang terjadi. Ketiga, mengumpulkan fakta-fakta yang terjadi, keempat, menguji benar dan salah. menguji benar dengan benar. kelima, menguji paradigma benar lawan benar. Keenam, melakukan prinsip resolusi. Ketujuh melakukan investigasi opsi trilema dengan menacari berbagai solusi alternatif. Kedelapan, membuat keputusan. Kesembilan, melihat kembali keputusan dan merefleksikannya.

  • Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? 

Dalam perjalanan hidup pasti kita pernah melewati berbagai dilema etika dan bujukan moral. Bedanya adalah dahulu saya memutuskan sesuatu berdasarkan apa yang saya anggap benar dan lebih kepada menaati peraturan yang berlaku. Tidak pernah melakukan refleksi kembali terhadap apa yang sudah diputuskan. 

  • Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?

Sebelum mempelajari modul ini, saya adalah tipe orang yang begitu sulit untuk memutuskan sesuatu. Ketakutan  akan salah ambil keputusan sampai sering ragu apakah ini bisa berguna dan menyenangkan hati semua orang. Terlalu melibatkan perasaan dalam mengambil keputusan. Dengan mempelajari konsep pengambilan keputusan ini. Saya berharap saya bisa melaksanakan langkah demi langkah dari 9 proses pengambilan keputusan. Sehingga ketika saya memutuskan tidak akan ada lagi rasa was-was dan ragu. Karena sudah dilakukan dengan cara terbaik. 

  • Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?

Topik modul Pengambilan Keputusan yang bertanggung jawab berdasarkan nilai-nilai kebajikan ini sangat penting bagi saya. Selaku Pemimpin pembelajaran pengetahuan dan keterampilan ini sangat membantu saya dalam menghasilkan keputusan yang berdampak terciptanya kondisi well being. Secara individu, pengetahuan dan keterampilan ini akan membantu saya memberikan keputusan  terbaik bagi diri saya sendiri dalam menghadapi berbagai  keputusan dalam kehidupan. Dimana sering kita temui berbagai delima dan bujukan moral. Dengan sembilan tahapan pengambilan keputusan dan empat paradigma serta tiga prinsip yang menjadi rujukan maka diharapkan saya menjadi pribadi yang lebih baik. 

                                                                                   Tapin, 12 April 2023


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jurnal Refleksi Dwimngguan Penutupan Pendidikan Guru Penggerak

  Kartu Ucapan selamat dari SDN Antasari Kamis, 03 Agustus 2023 Assalamu'alaikum wr.wb. Salam dan Bahagia Tergerak, bergerak menggerakka...