Dokpri flyer Kegiatan Pelatihan BM PGRI
Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Gelombang 27
Pertemuan ke-14
Hari/ Tanggal: Rabu, 22 September 2022
Narasumber : Miftahul Jadi,S.Pd.
Moderator. : Lely Suryani,S.Pd.SD
Materi. : Kaidah Pantun
Kaidah Pantun
Bismillah aku awali
Berharap mendapat berkah
Belajar Pantun senang sekali
Bersama Bu Lely dan Pa Miftah
Malam ini saya sangat senang sekali. Materi kaidah Pantun hal yang menyenangkan hati. Diawali dengan pembukaan oleh moderator Bu lely. Dilanjutkan perkenalan oleh pemateri. Ternyata nama beliau dipanggil bukan Pa Jani. Akan tetapi Pa Miftah. Gelombang 17 Pelatihan BM PGRI.
Ternyata penyebutan pantun ini, berbeda- beda tiap daerah. Misalnya saja di Sunda disebutnya "Paparikan". Ada yang empat bait ada yang dua bait.
Pada tanggal 17 Desember 2020 lalu, UNESCO mengakui pantun sebagai warisan budaya tak benda. Pada awalnya pantun adalah tradisi lisan. Seiring berkembangnya zaman, pantun pun "naik kelas". Tidak hanya dituturkan saja dalam kehidupan sehari-hari, sekarang pantun sudah dibukukan, dilombakan dalam berbagai event, serta diselipkan pada berbagai kegiatan. Terutama di kegiatan seminar-seminar seputar pandidikan pasti berpantun.
Pemateri memberikan presentasi. Lewat link dibawah ini.
https://anyflip.com/wiirj/vdws/
Dalamnya berisi tentang :
1. Pengertian Pantun
Saya baru ngeh, ternyata pantun itu harus a-b-a-b. Wah, sangat bermanfaat. Saya biasanya bikin pantun asal saja. Asal nada ujungnya sama. Alhamdulillah, dapat ilmu baru. Ternyata yang saya bikin tidak sepenuhnya salah. Seharusnya saya menyebutnya syair bukan pantun. Seperti yang disampaikan narasumber tentang perbedaan Pantun dengan karya sastra lainnya.
3. Perbedaan Pantun dengan yang lainnya
Dokpri gambar di WAG
4. Cara Mudah menulis pantun
Dokpri gambar di WAG
Pantun yang paling saya ingat adalah
Berakit-rakit ke hulu
Berenang-renang ke tepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Sekarang saya mau belajar bikin pantun
Kain katun beli di tatakan
Jangan lupa lemari di isi
Kaidah pantun yang diajarkan
Sungguh berguna menjaga tradisi
Pantun yang saya buat ini namanya sajak paruh. Dikarenakan akhirannya dua huruf yang sama. apabila empat huruf yang sama namanya sajak penuh.
Bunyi akhir disebut rima.
Ada berbagai jenis Rima dalam pantun
1. Rima akhir
2. Rima awal dan akhir
3. Rima awal ,tengah dan akhir
4. Rima lengkap
Trik membuat pantun adalah selain harus menguasai kaidah pantun. Tak kalah penting adalah menguasai perbendaharaan kata. Semakin banyak kata yang rimanya sama dikusia semakin mudah membuat pantun. semisal kata lari ,bisa jari, hari, teri, sari ,dan sebagainya.
Agar lebih mudah buatlah isinya dahulu baru sampirannya.
Ada tips yang lain juga,menurut narasumber bahwa dalam membuat pantun kita harus:
1. Menghindari penggunaan nama orang dalam membuat pantun.
2. Menghindari penggunaan nama merk dagang.
3. Menghindari pengulangan kata di tiap barisnya.
Kelapa tua daunnya mati
Hangat mentari sudah biasa
Apa tanda kasih sejati,
Akan teringat sepanjang masa.
Wah, ternyata sudah juga ya . Selain rimanya harus sama. Isi sampiran baris pertama dan kedua pun harus sama. Pantun diatas tentu tidak memenuhi kaidah berpantun. Kelapa mati kok nggak nyambung dengan mentari sudah biasa.
Harus lebih banyak belajar dan berlatih lagi. Luar biasa pertemuan malam ini. Banyak hal yang sangat bermanfaat buat saya, penulis pemula.
Menjawab tantangan malam ini :
Mengambil salah satu topik di PMM yaitu asesmen. Salah satunya adalah asesmen diagnostik
Kemaren kupetik buah sekeranjang
Ku bentuk menjadi sebuah riasan
Asesmen diagnostik istilah sekarang
Untuk penilaian diawal pembelajaran
Alhamdulillah berakhir materi malam ini. Sangat banyak pelajaran yang diberi. Semoga bisa menjadi lebih baik lagi.
Tapin, 22 September 2022
Wow, resume yang lengkap dan luar biasa. Terima kasih buu. Semangat berkarya, semangat menginspirasi.
BalasHapus