Arsip Blog

Selasa, 13 September 2022

Kiat Menulis Cerita Fiksi



Pelatihan Belajar Menulis PGRI

Gelombang         : 27

Pertemuan ke       : 10

Hari/Tanggal        : Senin, 12 September 2022

Narasumber         : Sudomo, S.Pt

Moderator            : Sigid  Purwo Nugroho

Materi                   : Kiat Menulis Cerita Fiksi


Diawali perkenalan narasumber yang dapat diilihat pada presentasi berikut : 

Narasumber memberi kesempatan berdiskusi berbagi pengalaman tentang menulis cerita fiksi.Ada yang mengatakan bahwa cerita fiksi adalah khayalan tanpa batas. Bisa membawa pembaca ke dalam dunia cerita. Bahkan ada yang sudah mulai mengarang cerita pengalaman menulisnya bersama Narasumber.

Berikut Pemaparan materi yang disampaikan oleh narasumber  melalui presentasi beliau.

Alasan Harus Belajar Menulis Fiksi

  • Salah satu aspek yang dinilai dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah Literasi Teks Fiksi;
  • Sebagai cara menemukan passion dalam bidang kepenulisan
  • Sebagai upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri 
  • Sebagai jalan mengeksplorasi kemampuan menulis.
 Syarat Menulis Cerita Fiksi

  • Komitmen dan Niat yang kuat
  • Kemauan dan Kemmapuan melakukan riset
  • Banyak membaca cerita fiksi
  • Mempelajari Kamus Besar Bahasa Idonesia  (KBBI ) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
  • Memahami dasar-dasar menulis cerita fiksi 
  • Menjaga Konsistensi Menulis 
Genre Fiksi 
12 % market share buku fiksi sampai tahun 2015

 Bentuk Cerita Fiksi

  • Fiksimini ( Beberapa kata yang menggambarkan satu cerita utuh)
  • Flash Fiction ( Jumlah kata khusus,misalnya 50 kata, 100 kata,dll )
  • Pentigraf  (Cerita pendek tiga paragraf)
  • Cerpen ( Jumlah kata < 7.500)
  • Novelet ( Jumlah kata 7.500 - 17.500)
  • Novela ( 17.500 - 40.000)
  • Novel (lebih dari 40.000 kata) 
Unsur Pembangun Cerita Fiksi
  • Alur/Plot
    • Struktur rangkaian kejadian dalam cerita; 
    • Macam-macam alur: Alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flashback, dan alur kronologis; 
    • Unsur-unsur alur/plot: Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending; 
    • Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung pada jenis alur yang dipilih.
  • Penokohan
    • Penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail karakter dalam cerita; 
    • Macam-macam tokoh: protagonis, antagonis, dan tritagonis; 
    • Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain.
  • Latar/Setting
    • Penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita;
    • Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material, dan latar integral.
  • Sudut Pandang
    • cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita; 
    • Macam-macam sudut pandang: Orang Pertama Tunggal, Orang Pertama Jamak, Orang Kedua, Orang Ketiga Tunggal, Orang Ketiga Jamak, dan Campuran

Kiat Menulis Cerita Fiksi

  • Niat
  • Baca Fiksi orang lain
  • Segera catat saat ide mendadak muncul,dan opilihlah genre yang disukai
Langkah membuat Cerita Fiksi

  • Membuat Outline
    • Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi
    •  Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita 
    • Membuat premis sesuai tema 
    • Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya 
    • Menentukan penokohan kuat berdasarkan jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik 
    • Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail Memilih sudut pandang penceritaan yang unik
  • Menulis
    • Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik) 
    • Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca
    • Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh 
    • Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas 
    • Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi) Membuat ending yang baik
  • Swasunting
    •  Dilakukan setelah selesai menulis; 
    • Jangan menulis sambil mengedit; 
    • Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;
    •  Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri; 
    • Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) danPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Yang sudah saya pahami disini adalah bahwa yang dinamakan fiksi itu ada berbagai jenis. Pengetahuan awal saya, saya kira yang namanya fiksi itu cerpen yang panjang. Ternyata ceita yang dibuat beberapa paragraf juga disebut cerita fiksi. Seperti yang biasa saya lihat disoal-soal AKM.Saya juga sudah paham bahwa ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam membuat cerita fiksi. 

Edison pernah berkata " Munculnya ide sebetulnya hanya memegang 1 % saja dari kreativitas,tapi 99 % adalah kerja keras".

Dalam membuat sebuah karya apapun menurut saya,bakat memang memuluskan jalan. Menemukan ide-ide cemerlang juga salah satu pendukung keberhasilan menulis sebuah cerita fiksi. Akan tetapi sebuah kerja keras dan kemauan untuk belajarlah,yang akan menuntun kita kejalan keberhasilan.

Hal yang belum saya pahami adalah tentang bagaimana membuat penokohan dalam sebuah cerita fiksi.  Pengetahuan saya masih minim tentang ejaan yang seharusnya yang sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) danPedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Ini adalah menjadi PR tersendiri bagi saya. Saya harus terus belajar dan berusaha mencoba. 

ELABORASI PEMAHAMAN

Pada alur ini, kita akan berkolaborasi membuat cerita fiksi. Silakan Bapak/Ibu melanjutkan kalimat pembuka berikut ini kemudian japri Pak Sigid. --

"Aku tidak mau!"

Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara...

Ini adalah chat Narasumber sebagai kesempatan untuk berkolaborasi untuk menuangkan ide peserta. Dengan percaya diri saya mengirimkan lanjutan cerita tersebut. 

Itu adalah suara lelaki yang selama ini telah membersamaiku.Entah kenapa dia begitu pemarah akhir akhir ini. Semua amarah selalu dilayangkannya padaku. Baik hal kecil sekalipun. Perubahan ini bagiku sangat membingungkan. Rasanya aku sudah tak tahan. Sekali lagi aku bertanya  dengan nada memelas "aku ingin kita seperti dulu,mas".Tapi jawab yang  ku tunggu tak kunjung datang. Dia pergi dengan meninggalkan sejuta pertanyaan dibenakku. Ada apa ini .

setelah beberapa orang mengirimkan kelanjutan kisah tersebut. maka saya mendapat masukan atas apa yang saya tulis sebagai berikut : 

Ini lanjutan yang luar biasa. Terima kasih, Bapak/Ibu. Penekanan lebih pada kata 'pemarah'. Kita tidak perlu menuliskan tokoh adalah pemarah. Namun, kita bisa lebih merinci tindakan apa saja yang dilakukannya, sehingga pembaca menangkap lelaki itu sebagai seorang pemarah tanpa harus menuliskan 'pemarah'. Ini akan menjadikan cerita lebih bernyawa.

Senang rasanya mendapatkan kritik dan saran dari yang kita buat. Beberapa tanya jawab juga menjadi penambah pengetahuan dan motivasi yang luar biasa. Seperti biasa tak kengkap rasanya kalau tak pakai pantun. 

        Cerita fiksi sungguh luar biasa 

        Masa kecilku menjadi berwarna 

        Pa Sudomo Terima Kasih ilmunya

        Pa Sigid Terima Kasih motivasinya

                                                                            Tapin, 12 September 2022

        



                        

                                                






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jurnal Refleksi Dwimngguan Penutupan Pendidikan Guru Penggerak

  Kartu Ucapan selamat dari SDN Antasari Kamis, 03 Agustus 2023 Assalamu'alaikum wr.wb. Salam dan Bahagia Tergerak, bergerak menggerakka...