Oleh :
Rubiana Dewi, S.Pd.I ( CGP Angkatan 7)
SDN Antasari
Latar Belakang
Ki Hadjar Dewantara melalui pemikiran beliau berhasil menjadikan pendidikan di negara Indonesia mempunyai khasnya tersendiri. Pemikiran beliau ini sangat sesuai dengan pendidikan Indonesia saat ini, juga di lingkungan sekolah sebagai bagian dari pendidikan. Dengan pemikiran 3 pilar beliau yaitu ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wurihandayani. Ing Ngarso Sung Tulodo. Selaku seorang pendidik kita harus menjadi teladan bagi murid kita. Kita akan menjadi role model bagi mereka. Apa yang kita pakai, kita lakukan dan katakan akan mereka lihat serta perhatikan. Akan sangat membekas di ingatan mereka dan menjadi salah satu pembentukan karakter mereka. Yaitu dengan cara memberikan teladan yang baik sehingga mereka mencontohnya. Di saat-saat tertentu pasti kita menemukan murid kita kehilangan semangatnya untuk belajar, maka kita selaku guru, harus bisa menjadi motivator bagi mereka. Tentu saja dengan memberi motivasi dan dorongan yang kuat agar mereka bisa mencapai apa yang mereka cita-citakan.
Ki Hadjar Dewantara melalui pemikiran beliau, menuntun laku murid sesuai kodrat alam dan zamannya sangat sesuai dengan kurikulum merdeka sekarang dimana murid diberikan keterampilan abad 21 dan projek P5 yang mengangkat akar budaya bangsa.
Kegiatan aksi nyata ini dilakukan untuk menerapkan pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara pada modul 1.1. Banyak pembelajaran di sekolah dan di kelas secara tidak langsung telah menerapkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Diantaranya adalah kegiatan pembiasaan-pembiasaan baik seperti program ekstrakurikuler. Dimana program-program tersebut sangat sesuai dengan sosial budaya yang ada. Diantara pembiasaan yang sudah dilaksanakan di sekolah adalah :
1. Upacara bendera setiap hari senin
2. Selasa dhuha
Pendidikan adalah menuntun tumbuh kembangnya anak. Kita seperti petani yang merawat dan menjaga tanaman yang kita tanam yang benihnya merupakan titipan orang tuanya kepada kita. Membiasakan mereka dengan hal-hal baik sebagai bentuk perawatan dan memberikan pupuk agar mereka dapat tumbuh dengan baik.
3. Jum'at Taqwa dan Makan bekal bersama
Budi pekerti, watak, karakter adalah bersatunya antara gerak pikiran dan perasaan serta kehendak sehingga menumbuhkan semangat. Program jum,at taqwa melatih peserta didik untuk berani ,percaya diri. Melatih adab berkumpul dengan orang banyak. Sehingga gerak dan persaaannya dituntun untuk mecapai keseimbangan dalam kehisupan.
4. Senam Sabtu Sehat
Program Sabtu Sehat di SDN Antasari, adalah sebagai bentuk menjaga kesehatan warga sekolah dan melatih mereka untuk hidup bersih. Dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan.
5. Pelaksanaan Peringatan Hari-Hari Besar Islam , yang terbaru yaitu Peringatan Maulid Rasul .
Dalam menghadapi globalisasi diperlukan beberapa hal yang harus diterapkan untuk menerima sebuah perubahan. Agar kita tidak melupakan akar budaya bangsa dan terhanyut oleh arusnya globalisasi. Pembeljaran yang dilakukan haruslah berkelanjutan , terbuka dan berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia. Berdasar kepada asas trikon ; Kontinyu, Konvergen, dan Konsentris.
6. Melakukan permainan asinan
Kodrat anak adalah bermain. Dengan mengetahui bahwa kodrat anak sekolah dasar adalah bermain maka dalam kelas dan pembelajaran kelak akan saya usahakan melakukan hal-hal yang membuat mereka senang berupa permainan-permainan yang mengasah pengetahuan dan keterampilan mereka. Permainan yang disesuaikan dengan materi yang akan saya sampaikan, Bisa juga saya melakukannya pada saat mereka nampak mulai bosan maka saya akan melakukan ice breaking. Berupa permainan yang membangkitkan semangat mereka kembali.Pendidikan adalah proses penyemaian benih-benih kebudayaan. Menemu kenali dan menjaga nilai-nilai luhur yang sesuai dengan kearifan lokal, sosial dan budaya setempat adalah tugas seorang pendidik.
6. Penggunaan chromebook sebagai media belajar dan ANBK
Dalam proses menuntun murid, guru berperan sebagai pamong. Murid diberi kebebasan akan tetapi kita harus mengarahkan menuju jalan yang benar. Setiap perubahan yang dilakukan harus selalu berakar pada sosial dan budaya sebagai kodrat alam tempat murid tinggal. Sehingga bentuk pendidikan sebagai proses menuntun disesuaikan dengan kodrat alam sekitar. Dimana bangsa kita Bangsa Indonesia berakar budaya kepada pancasila. Sedangkan kodrat zamannya murid saat ini mereka berada di zaman generasi z, dimana kemajuan pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat. dalam proses menuntun murid perlu diarahkan kepada kemampuan abad 21. Kemampuan komunikasi. kolaborasi, Memecahkan masalah dan kreatifitas.
7. Memberikan penugasan yang dapat merangsang anak untuk kreatif dan bernalar kritis melalui penugasan membuat kartu Nabi dan Rasul dalam mata pelajaran PAI. Dengan memanfaatkan tusuk sate bekas maka akan melatih mereka untuk mencintai alam dimana ia berpijak. Dengan dikaitkan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yaitu menggunakan benda-benda plastik atau tak terpakai menjadi benda yang berguna kembali. 3 R yaitu reduce, reasue dan recycle.
Aksi Nyata
Tidak ada komentar:
Posting Komentar