Resume Pertemuan ke-8
Pelatihan Public Speaking gelombang 6
Hari/ tanggal : selasa, 21 Februari 2023
Nara sumber : Dr, wijaya Kusumah, M.Pd.
Sosialisasi Budaya Positif
Budaya positif adalah kerat kaitannya dengan kata disiplin. Budaya adalah suatu hal yang telah berakar dan menjadi pembiasaan terus menerus. Disiplin positif adalah proses pembelajaran. Disiplin positif merupakan pendekatan mendidik murid yang bertujuan menguatkan motivasi intrinsik nya. Ada tiga motivasi yang menjadi alasan seseorang dalam bertindak : 1. Untuk menghindari ketidaknyamanan atau hukuman. 2. Untuk mendapatkan imbalan atau penghargaan dari orang lain. 3. Untuk menjadi orang yang mereka inginkan dan menghargai diri sendiri dengan nilai-nilai yang mereka percaya. Motivasi yang ketiga lah yang merupakan motivasi intrinsik yang akan membawa perubahan jangka panjang bagi murid. Dalam menerapkan disiplin positif guru harus mengetahui tentang teori kontrol. Dimana sesungguhnya kita tidak dapat mengontrol orang lain termasuk murid akan tetapi diri mereka sendirilah yang dapat mengontrol diri mereka sendiri melalui disiplin positif. Teori kontrol adalah teori tentang cara guru menghadapi murid yang melakukan hal negatif demi memenuhi kebutuhan dasar mereka. Ada 5 posisi kontrol guru : guru sebagai penghukum, guru sebagai pembuat rasa bersalah, guru sebagai teman, guru sebagai pemantau dan guru sebagai manajer. Dalam beberapa kasus yang ditemui di sekolah kita bisa memposisikan diri kita dari beberapa posisi. Kontrol tersebut. Akan tetapi posisi ideal adalah sebagai kontrol manajer. Kontrol Manajer menerapkan restitusi dalam tindakannya. Tahapan segitiga restitusi adalah : 1. Menstabilkan Identitas 2. Validasi kebutuhan. 3. menanyakan Keyakinan. Hukuman dan penghargaan hanya akan menumbuhkan motivasi ekstrinsik. Hal ini hanya bersifat jangka Pendek. Sedangkan keyakinan yang dibuat dan disepakati sebagai keyakinan kelas dibuat untuk mendukung motivasi intrinsik, kembali ke nilai-nilai/keyakinan-keyakinan. Dengan keyakinan kelas akan lebih menggerakkan murid dibandingkan mengikuti serangkaian peraturan-peraturan.
Tapin, 21 Februari 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar