Arsip Blog

Senin, 10 Oktober 2022

Menjadi Penulis Buku Mayor

 


Pelatihan Belajar Menulis PGRI 
Gelombang ke-27
Pertemuan ke-22
Hari/ Tanggal: Senin, 10 Oktober 2022
Narasumber: Joko Irawan Mumpuni
Moderator: Sum Chung Wei, S.P. 
Materi: Menjadi Penulis Buku Mayor 

Menjadi Penulis Buku Mayor


Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang ke-27 pertemuan ke-22 , tepat pukul 20.00 WITA dimulai. Malam ini narasumbernya adalah Pa Joko Irawan Mumpuni dengan Moderator Pa Sim Chung Wei. Pa Sim membuka acara dengan salam dan doa.Pa Sim memperkenalkan diri. Beliau dipanggil Koko Sim, saat ini mengajar di SPK saint Peter School, Jakarta Utara. 
Beliau adalah alumni peserta Belajar Menulis PGRI asuhan OmJay gelombang 26 (Mei-Juli 2022). Kemudian dilanjutkan perkenalan narasumber. Melalui CV yang beliau bagikan, wah ternyata beliau adalah direktur Penerbitan ANDI. SSungguh berbahagia malam ini bisa mendapatkan materi dari seseorang yang luar biasa. Yang sudah ahli dibidangnya. 

Cita - cita seorang penulis adalah membuat buku dan buku tersebut dibeli dan dibaca banyak orang. Sebagaimana yang pernah dikatakan Pramoedya Ananta Toer "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah (Rumah kaca, h. 362)." Salah satu cara menerbitkan buku adalah dengan melalui percetakan buku mayor. Berikut paparan materi oleh narasumber tentang Penerbit Mayor. 

Penerbit adalah industri kreatif. Yang sekarang sudah mengarah pada publisher 5.0. Yang didalamnya tergabung orang-orang kreatif yang bekerja sama. Ada Penulis, Editor, Layouter, Ilustrator dan desain grafis. 

 Ada jenis2 buku didunia ini, buku Teks (buku sekolah-kampus) dan buku Non Teks (buku-buku populer). Buku sekolah disebut buku pelajaran sedangkan kampus disebuat buku Perti (perguruan tinggi). Buku Nonteks dibagi dua lagi menjadi buku Fiski dan Non Fiksi. 

Ada beberapa hasil survey tentang buku di Indonesia. Diantaranya yang saya simak adalah: 
Persentasi orang membeli buku satu tahun sekali 47 % di toko buku dan 65 % nya adalah wanita
Format buku yang sering di beli orang adalah 73 % buku biasa.
Faktor utama membeli buku adalah 49% karena desisi sendiri
Genre Fikso yang paling populer sebanyak 33% adalah thirel

Ada dua jenis Penulis, Kira-kira kita termasuk yang mana. 
Penulis berpikir idealis
Penulis tidak memperhatikan kebutuhan pasar 
Tidak menyukai campur tangan pihak lain
Tidak mementingkan imbalan finansial
Kesempurnaan karya lebih penting dari produktivitas 
Penulis berpikir industrialis 
Menulis dengan memperhatikan kebutuhan pasar 
Terbuka dan lapang dada dengan segala intervensi orang lain
Imbalan Finansial menjadi tujuan utama
Produktivitas lebih penting dari pada kesempurnaan karya 
Bagi Penerbit keduanya bagus, dan akan memakai kombinasinya yaitu: 
Penulis yang berpikir idealis dan industrialis 
Tetap memperhatikan kebutuhan pasar akan tetapi tetap menjadi penulis yang berbeda dari yang lain
Terbuka akan segala perubahan dan intervensi lain ya b bersifat membaea kabaikan akan tapi tetap kokoh dengan pendirian 
Imbalan penting tapi tetap memperhatika kualitas
Seimbang antara kesempurnaan karya dan produktivitas 

Begitu banyak penulis yang merasa tidak percaya diri untuk menulis dikarenakan tidak punya gelar akademik yang tinggi. Akan tetapi ada banyak juga penulis yang punya gelar akademik tinggi tetapi naskah kah ditolak. Penyebabnya adalah bangsa pasar. Carilah tulisan yang diminati dan berdaya jual. Penerbit lebih memilih penulis level beginner yang banyak pembaca dan penulisnya. 

Saat ini kita berada di era publisher 4.0 dan kita akan segera memasukan era Publisher 5.0. Dimana kita selaku penulis di era marketing 5,0 adakah konten creator produk kreatif primer yang oleh pihak lain bisa jadi ditransformasi menjadi produk kreatif turunan. 

Tingkat literasi kita masih terbilang rendahnya dibanding negara lain sekawasan. Ada beberapa hal yang menyebabkan kondisi tersebut, diantaranya adalah: 
Minat baca berupa budaya membaca , bahan bacaan yang kurang dan kualitas bacaan.   
Minat menulis berupa tidak tahu prosedur menulis dan kesalah pengertian tentang penerbitan.
Aalresiasi hak cipta, dimana masih ada pembajakan, duplikasi non ilegal serta perangkat hukum.

Tema populer yang diambil penerbit dalam menerbitkan sebuah buku adalah dengan data. Salah satu data yang kami pakai adalah trend dari google trend. 

Kriteria Tulisan yang menjadi terpilih dari banyaknya tulisan yang diajukan dan diterbitkan
Editorial bobot kurang lebih 10%
Peluang Potensi Pasar bobot kurang lebih 50% - 100 %
Keilmuan bobot kurang lebih 30 % 
Reputasi Penulis bobot kurang lebih 10% - 100% 

Agar penulis semangat untuk menerbitkan buku dari hasil tulisannya berikut motivasi yang bisa dibangun: 
Peningkatan finansial
Peningkatan Karir
Kebutuhan Bathin
Reputasi 

Ditutup materi malam ini oleh penulis dengan sebuah kata-kata motivasi dari Al Ghazali: " Bila kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah." 

Semoga materi malam ini menjadi satu faktor motivasi saya untuk membuat buku solo. 

Tapin, 11 Oktober 2022 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jurnal Refleksi Dwimngguan Penutupan Pendidikan Guru Penggerak

  Kartu Ucapan selamat dari SDN Antasari Kamis, 03 Agustus 2023 Assalamu'alaikum wr.wb. Salam dan Bahagia Tergerak, bergerak menggerakka...