Salam dan Bahagia
Refleksi Dwimingguan saya untuk modul 1.3 menggunakan Model 3: Six Thinking Hats (Teknik 6 Topi) .Model Six Thinking Hats diperkenalkan oleh Edward de Bono pada tahun 1985. Model ini melatih kita melihat satu topik dari berbagai sudut pandang, yang disimbolkan dengan enam warna topi. Setiap topi mewakili cara berpikir yang berbeda; beberapa di antaranya terkadang mendominasi cara kita berpikir. Karena itu, dengan semakin sering melatih keenam “topi”, kita akan dapat mengambil refleksi yang lebih mendalam.
Keenam topi tersebut berikut penggunaannya dalam jurnal refleksi adalah:
1) Topi putih: tuliskan informasi sebanyak-banyaknya terkait pengalaman yang terjadi. Informasi ini harus berupa fakta; bukan opini.
Belajar membuat imaji murid masa depan yang diharapkan, guru yang diharapkan dan sekolah harapan membuat saya mudah dalam membuat visi saya sebagai guru penggerak.
2) Topi merah: gambarkan perasaan Anda terkait dengan topik yang sedang dibahas, misalnya perasaan saat mempelajari materi baru atau saat menjalankan diskusi kelompok.
Perasaan saya sangat senang saat saya bisa membuat satu visi yang merupakan impian saya sendiri terhadap murid saya. Tak salahnya bermimpi lebih besar dari apa yang kita bayangkan. Semoga apa yang kita katakan menjadi doa. Saat diskusi dan berkolaborasi dengan teman-teman di bor 2 rasanya mempertebal keyakinan saya tentang visi tersebut. Ternyata impian saya memenuhi semua yang ada pada visi kami semua. Walau hanya bentuk kata-katanya saja berbeda. Saat diskusi kali ini saya mencoba memberanikan diri untuk berbicara menjawab satu pertanyaan yang diajukan. Walaupun menurut saya jawaban saya jauh dari yang diharapkan, Saya mengapresiasi diri saya karena sudah mau melangkah kedepan meski perlahan. Semoga yang menjadi impian saya di refleksi sebelumnya bisa terwujud. Ya, saya mengimpikan mampu percaya diri untuk berbicara di depan orang banyak. dari pengalaman inilah saya juga menyusun prakarsa perubahan dengan alur BAGJA bagi murid saya. Agar juga menjadi pribadi yang percaya diri serta mandiri. Sebagaimana saya belajar murid saya pun saya tuntun untuk itu. Sehingga kami sama-sama termotivasi untuk lebih baik.
3) Topi kuning: tuliskan hal-hal positif yang terkait dengan topik tersebut.
Hal-hal positif yang dapat saya ambil adalah
Bagaimana kita saling berkolaborasi dengan tim satu kelompok untuk mencapai satu tujuan bersama yaitu membuat satu visi dan prakarsa perubahan.
Menghargai berbagai pendapat dan mencari satu kata sepakat.
Mengenali impian terhadap murid
Mengenali impian peran guru yang diinginkan
Membuat visi guru penggerak yang merupakan tujuan kedepan.
Melatih percaya diri , kemampuan berbicara dan berkomunikasi
4) Topi hitam: tuliskan kendala, hambatan, atau resiko dari tindakan/peristiwa yang sedang dibahas.
Kendala yang dihadapi adalah masih ada rasa ragu-ragu dan rasa tidak percaya diri untuk mengungkapkan sesuatu dengan bahasa pemersatu.
Terlalu muluk dalam membuat visi ke depan, sehingga ada kekhawatiran tidak bisa dicapai
5) Topi hijau: jabarkan ide-ide yang muncul setelah mengalami peristiwa tersebut.
Ide-ide yang muncul setelah berhasil membuat imaji tentang murid dan sekolah impian. Dan juga telah berhasil merumuskan visi sebagai calon guru penggerak. Saya mempunyai ide untuk menyampaikan impian tersebut kepada murid saya di saat pembelajaran. Semoga menjadi motivasi tersendiri bagi mereka. Bahwa guru mereka mempunyai harapan untuk mereka wujudkan. Bukan sekedar lulus dan mendapat nilai terbaik . Tapi ada harapan-harapan yang saya ingin lihat dari mereka sebagai orang yang bahagia dan membahagiakan orang di sekitarnya.
6) Topi biru: tarik kesimpulan dari peristiwa yang terjadi, atau ambil keputusan setelah mempertimbangkan kelima sudut pandang lainnya. Bandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Mungkin masih jauh mencapai impian yang telah saya sebutkan sebelumnya. Menjadi seorang yang mumpuni dan percaya diri dalam public speaking itu perlu kerja keras. Usaha yang maksimal dan terus berlatih. Saya mencoba terus meski masih belum memberikan yang terbaik. Tapi, saya senang, karena saya mau melakukan perubahan. Semoga indah pada waktunya. Sebagaimana harapan saya juga kepada murid-murid saya. Kesimpulannya adalah bahwa Dengan kita merumuskan visi sebagai guru penggerak yang berawal dari impian . Itu akan menjadi pendorong dari dalam agar dapat kita wujudkan. Tetap semangat, terus berusaha dan berdoa.
Tapin, 30 Nopember 2022
Tidak ada komentar:
Posting Komentar