Koneksi antar Materi 3.2 Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya
- Yang dimaksud dengan ‘Pemimpin Pembelajaran dalam Pengelolaan Sumber Daya’ adalah bahwa seorang pemimpin baik sebagai pemimpin pembelajaran maupun sebagai kepala sekolah harus bisa mengelola seluruh sumber daya yang dimiliki dengan sebaik-baiknya. Pengelolaan tersebut akan maksimal jika dilandasi dengan pola pikir berbasis aset. Sehingga perubahan yang dilakukan akan digali dari potensi yang tersedia. Bukan mencari kesalahan atau kekurangan yang ada. Saya mengimplementasikan nya di dalam kelas. sekolah, dan masyarakat sekitar sekolah. Di lingkungan masyarakat, ketika kegiatan Posyandu di komplek kami akan dilakukan. Kami belum punya tempat khusus untuk menjadi tempat Posyandu. Akan tetapi kami punya aset dimana ada pekarangan rumah kader yang luas dan pakai atap. Ini kami jadikan tempat untuk kegiatan Posyandu. Saat di sekolah ketika ingin membuat rumah hijau sedangkan dana tidak mencukupi, sementara di belakang sekolah ada tanaman bambu. Maka dibuatlah rumah hijau tersebut dengan bahan bambu. Saat di kelas kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tema yang diambil berkebun cabe rawit. Di saat mau menanam polibagnya tidak cukup, maka menggunakan botol-botol bekas.
- Sumber daya yang dimiliki oleh sekolah haruslah dikelola dengan baik. Proses pengelolaan itu sendiri lebih penting dibandingkan ketersediaan aset yang cukup. Pengelolaan yang baik, dalam prosesnya tentu dilakukan dengan memandang bahwa sumber daya yang tersedia adalah sesuatu yang berharga. Harus dioptimalkan untuk mewujudkan visi sekolah yang diinginkan bersama. Dalam pengelolaan tersebut tentu diperlukan kerja sama semua pihak yang terlibat. Bagaimana keputusan, rencana yang diambil sekolah berdasarkan kebutuhan murid. Sehingga jika pengelolaannya sudah berdasarkan kebutuhan dan dilakukan dengan kolaborasi. Maka sudah barang tentu proses pembelajaran akan maksimal dan sesuai kebutuhan. Contohnya, Sekolah saya mempunyai aset manusia. Di mana ada guru salah satunya. Diantara guru-guru tersebut mempunyai pengalaman pernah menjuarai sebuah perlombaan. Ini adalah aset yang saya gunakan dalam program pengembangan sekolah. Yaitu meningkatkan kepercayaan diri murid dalam kegiatan "Jum'at Taqwa". dimana guru tersebut bisa berbagi pengetahuan dan pengalamannya terkait menghadapi sebuah perlombaan. Juga bagaimana meningkatkan dan membangun rasa percaya diri.
- Materi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya ini juga berhubungan dengan modul lainnya di Pendidikan Guru Penggerak. Dalam mengoptimalkan aset yang dimiliki haruslah berdasarkan kepada kebutuhan murid. Dimana semua tujuan pengelolaan adalah membuat murid bahagia baik sebagai dirinya pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Mengelola aset dengan baik merupakan sebagai langkah kita mewujudkan visi dan misi sekolah. mengelola aset adalah salah satu peran kita sebagai pemimpin pembelajaran. Di mana dalam peran tersebut kita harus menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong well being dalam ekosistem pendidikan di sekolah. Dalam ekosistem tersebut kita harus membiasakan budaya positif. Melakukan pendekatan coaching untuk memaksimalkan potensi yang ada. Dengan menyadari bahwa setiap murid mempunyai karakteristik dan kebutuhan yang berbeda. Sehingga memerlukan pendekatan pembelajaran yang dapat mengakomodir hal tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun kompetensi sosial dan emosional di lingkungan sekolah. Peran supervisi akademik berbasis coaching akan mampu mengoptimalkan aset-aset yang tersedia. Dan didalam setiap keputusan yang diambil untuk pengelolaan sumber daya dilakukan dengan cara pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.
- Sebelum mempelajari modul ini, terus terang biasanya saya berpikir berbasis masalah. Terkadang dalam menentukan perubahan atau pun ketika ingin melakukan suatu rencana. Biasanya selalu terhalang dengan pemikiran bahwa sekolah tidak mempunyai aset yang lengkap untuk mendukung apa yang saya ingin bangun. Selalu berpikir bahwa begitu banyak faktor penghambat dan masalah yang akan dihadapi. Sehingga menjadikan rencana sebuah perubahan terkadang gagal dilakukan. Setelah mempelajari modul ini saya menjadi tercerahkan. Bahwa dalam melakukan perubahan untuk sebuah kemajuan. Haruslah diawali memetakan aset yang ada. Bukan yang tidak ada. Video dalam modul ini membuat saya mengerti bahwa untuk mewujudkan kelas yang nyaman dan menyenangkan tidak harus mencat ulang ruangan yang memerlukan biasa besar. Tapi bisa dilakukan dengan aset yang tersedia.
.png)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar